Polisi Diduga Paksa Kampus Buat Video Apresiasi Jokowi, Cak Imin: Cara Orde Baru

Selasa, 06 Februari 2024 – 22:17 WIB
Calon wakil Presiden Pemilu 2024 Muhaimin Iskandar saat Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu (21/1). Foto: Ricardo/JPNN,com

jpnn.com, JAKARTA - Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar mengomentari pengakuan Rektor Universitas Soegijapranata (Unika) Kota Semarang yang diminta polisi untuk membuat video apresiasi terhadap Presiden Jokowi.

Dia menyebutkan hal itu seperti cara-cara orde baru.

BACA JUGA: Pakar Hukum Tata Negara Minta DPR Batasi Kewenangan Jokowi Sebelum Pilpres

“Itu cara-cara orde baru yang harus kita hentikan ya, ini negara demokrasi, semua perbedaan cara pandang harus dihormati,” kata Cak Imin saat ditemui di Lapangan Lugjag Pengatigan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (6/2).

Dia juga meminta kepada civitas akademika yang lain untuk tidak takut menyuarakan pendapatnya karena itu adalah hak demokrasi.

BACA JUGA: Mahfud Ungkap Operasi Rektor Puji Kepemimpinan Jokowi, Siapa Pemainnya?

“Jangan pernah takut karena itu hak demokrasi,” kata Cak Imin.

Wakil Ketua DPR RI itu melanjutkan dia meminta pemerintah menyetop upaya represif untuk membungkam aksi protes dari para petinggi kampus. 

BACA JUGA: Cak Imin Yakin Ahok Bukan Kuda Putih Jokowi

“Iya itu, lah, bentuk reaksi yang berlebihan terbadap kritik, sehingga represif cara-cara itu melebihi orde baru, ayo hentikan,” tegas Cak Imin.

Sebelumnya, Rektor Unika Semarang, Ferdinandus Hindarto menceritakan bahwa dia dihubungi oleh polisi dari Polrestabes Semarang yang kemudian memintanya membuat video apresiasi terhadap Presiden Jokowi, Jumat (2/2).

Ferdinandus pun tidak menuruti permintaan tersebut. Namun, polisi tersebut malah mengirimkan video-video apresiasi Jokowi dari kampus-kampus lain.(mcr8/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur : Natalia
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler