jpnn.com, JAKARTA - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan pemecatan anggota Polri secara tidak hormat, tak selalu berdampak baik untuk masyarakat.
Hal itu dikatakan Reza terkait menanggapi mantan anggota Polri berinisial B yang menjadi pelaku kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA: Bikin Malu Korps Bhayangkara, 14 Polisi Dipecat dengan Tidak Hormat, Ini Daftar Namanya
Adapun B sendiri dipecat secara tidak hormat sebagai polisi bukan karena menjadi pengedar narkoba. Namun, B dipecat karena kasus pencurian sepeda motor.
"Ini jadi bukti bahwa pemecatan secara tidak hormat sesungguhnya tidak selalu menjadi kabar baik, apalagi bagi masyarakat," kata Reza kepada JPNN.com, Sabtu (28/8).
BACA JUGA: Bikin Malu Korps Bhayangkara, 9 Polisi Dipecat tidak dengan Hormat
Reza menambahkan bahwa jika polisi yang dipecat tidak dimonitor atau diawasi dengan baik oleh Polri, maka hal itu bisa berdampak buruk bagi yang bersangkutan dan masyarakat.
"Jika para pecatan tak dimonitor keberadaannya. Dengan kata lain lembaga berlepas tangan begitu saja terhadap para pecatan, malah kalangan luar lembaga yang berisiko menampung bibit-bibit sampah masyarakat," ujar Reza.
BACA JUGA: Kapolda Marah Besar, Tak Ada Ampun, 3 Polisi Nakal Terancam Dipecat
Reza mempertanyakan manfaat pemecatan anggota Polri bagi publik jika polisi tersebut justru makin liar setelah dipecat.
"Makin menakutkan adalah para pecatan yang dulunya memang liar dan tidak ambil pusing pada pemecatan. Bagi mereka, dipecat bukan berarti kehinaan. Dipecat malah mempermudah mereka melakukan kejahatan secara lebih leluasa," ujar Reza. (cr1/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur : Adil
Reporter : Dean Pahrevi