Polisi 'Disogok' di Depan SBY dan Kapolri

Upacara Dimeriahkan Atraksi Kesenian dari Aceh sampai Papua

Rabu, 17 Agustus 2011 – 18:50 WIB
JAKARTA - Seorang polisi tiba-tiba meniup peluitnya dengan panjangTangannya langsung meminta seorang pengendara sepeda motor untuk berhenti

BACA JUGA: Biasa Saja, Mega Tak Hadir di Upacara Istana

Karena tidak mentaati aturan lalu lintas, surat tilang pun disiapkan.

Si pengendara motor langsung mengeluarkan uang Rp 50 ribu untuk menyogok polisi
Karena ditolak, tak putus asa, si pengendara menambah uang sogokan

BACA JUGA: Ancaman Keamanan Nasional Makin Meluas

Namun tetap saja si polisi tidak peduli dan surat tilang pun dikeluarkan
Semuanya terjadi di depan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo.

Tentu saja polisi itu bukan polisi sungguhan

BACA JUGA: Panglima TNI: Mereka Hanya Cari Perhatian

Sogok-menyogok karena ditilang juga bukanlah kenyataanMelainkan hanya salah satu ilustrasi yang ditampilkan oleh kesenian massa "Tor-Tor Sigale-gale" dari Sumatera Utara (Sumut), saat acara hiburan dalam upacara penurunan bendera di Istana Negara, Selasa (17/8).

Meski hanya sebuah ilustrasi, namun aksi sogok-menyogok pada polisi ini mampu membuat sekitar 10.000 tamu undangan tertawaBahkan ketika 'polisi' dalam aktingnya menolak sogokan, tawa dari tamu undangan semakin terdengarDari podium utama, Presiden SBY beserta Ibu Negara dan Wapres Boediono beserta istri, juga tampak ikut tertawa.

Kapolri Timur Pradopo yang duduk di belakang Presiden sampai harus berdiri dan tak dapat pula menyembunyikan tawanyaSementara beberapa menteri yang duduk di samping Timur, terlihat melepaskan candaan ke arah Kapolri.

"Saya kira yang ditampilkan itu pelajaran yang baikItu membuat kita harus bisa lebih dipercaya lagi oleh masyarakat," kata Timur yang ditemui usai acara, demi menanggapi atraksi tersebut.

Atraksi Kesenian dari Aceh Hingga Papua
Secara umum, penyelenggaraan peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-66 di Istana Negara, bisa disebut berlangsung sukses dan meriahKemeriahan acara antara lain karena diisi oleh berbagai hiburan keseniaan yang mewakili dari Aceh sampai Papua.

Sepanjang acara kemeriahan terasa, dengan diiringi oleh orkestra Gita Bahana Nusantara, dengan menampilkan aubade yakni lagu-lagu nasional dan juga nyanyianDi antaranya adalah tembang Hari Merdeka ciptaan HS Mutahar, Hmyne Kemerdekaan ciptaan Ibu Sud, Dari Jakarta ke Oslo untuk Bumi Kita ciptaan Susilo Bambang Yudhoyono, dan Syukur ciptaan HS MutaharJuga ditampilkan nyanyian Nusantara aransemen Singgih Sanjaya, yang terdiri dari Zapin Budi dari Provinsi Riau, Marencong-rencong dari Sulawesi Selatan, Leleng dari Kalimantan Timur, Buka Pintu dari Maluku, dan Apuse dari Papua.

Khusus untuk saat penaikan bendera, juga sudah ditampilkan musik Panting dari Kabupaten Tapin, Karawitan Pelajar dari Jawa Timur, serta musik daerah Papua dan musik bambu Sulawesi TenggaraSedangkan saat penurunan bendera, ditampilkan musik Sumatera Selatan 'Batanghari Sembilan', Karawitan Bali, persembahan lagu-lagu patriotik dan nasional, marching band Madah Bahana Universitas Indonesia, marching band Semen Gresik, kesenian massal 'Tor-tor Sigale-gale' dari Sumatera Utara, kesenian massal 'Gempita Khatulistiwa' dari Kalimantan Barat dan kesenian massal 'Mentari Bersinar di Papua' dari Papua yang juga dimeriahkan oleh Funky Papua, jebolan ajang Indonesia Mencari Bakat(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Kepri Toreh Prestasi di Istana Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler