"Sementara pada usia negara kita yang ke-66 ini, bila mencermati perkembangan lingkungan global, regional dan nasional, bahwa telah terjadi pergeseran serta perubahan paradigma ancaman, paradigma keamanan, paradigma perang dan paradigma operasi militer," kata anggota DPR RI Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati, kepada wartawan, Rabu (17/8).
Sehingga, lanjut dia, ancaman yang menjadi pokok perhatian pun, telah bergeser dan berubah dari ancaman tradisional menjadi ancaman non-tradisional
BACA JUGA: Panglima TNI: Mereka Hanya Cari Perhatian
"Hal ini mengakibatkan sumber ancaman terhadap keamanan nasional menjadi semakin luas," tegasnya.Dijelaskan Susaningtyas, ancaman itu bukan hanya ancaman dari dalam (internal threat), dan ancaman dari luar (external threat) saja
Menurut politisi Partai Hanura itu, seiring dengan pergeseran paradigma tersebut, terjadi pula pergeseran dan perubahan paradigma keamanan global, keamanan regional, serta keamanan nasional, yang sebelumnya merupakan keamanan wilayah (teritorial security) telah bergeser menjadi keamanan manusia (human security)
BACA JUGA: Siswa Kepri Toreh Prestasi di Istana Negara
"Sehingga pola penanganannya juga berubah dari kerjasama keamanan (cooperative security) dan keamanan bersama (collective security), menjadi keamanan komprehensif (comprehensive security)," ungkapnya.Selanjutnya, kata dia lagi, aktor-aktor yang menangani juga berubah
BACA JUGA: Rakyat Masih Sengsara, Cita-cita Kemerdekaan Jauh dari Harapan
(boy/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Koruptor Dapat Ampunan, Perang Melawan Korupsi Dinilai Tak Jelas
Redaktur : Tim Redaksi