Polisi Gagalkan Aksi Tawuran di Jakarta, Sahroni: Banyak Nyawa Terselamatkan

Jumat, 24 Mei 2024 – 20:04 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni. Foto/arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi pihak Polda Metro Jaya dan jajaran yang menggagalkan aksi tawuran di kawasan Lenteng Agung - Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Kamis (23/5) dini hari.

Sebanyak 11 orang remaja ditangkap polisi lantaran diduga hendak tawuran di kawasan tersebut.

BACA JUGA: Catatan Dahlan Iskan soal Kasus Vina Cirebon: Aneh

Kasat Samapta Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Rosa Witarsa menyebut 11 remaja itu diamankan dari tiga lokasi berbeda saat polisi berpatroli.

Selain di Jaksel, saat bersamaan jajaran Polda Metro Jaya juga mengamankan sejumlah orang yang hendak tawuran di Jakarta Pusat dan Jakarta Timur.

BACA JUGA: 10 Ribu Warga Papua Akan Direkrut Jadi Polisi, Sahroni: Polri Makin Dekat dengan Rakyat

Sahroni pun meminta Polda Metro Jaya terus menggencarkan patroli di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya.

“Apresiasi Polda Metro Jaya yang berhasil mengkoordinir setiap Polres di wilayahnya, agar menggalakkan patroli guna cegah aksi tawuran," kata Sahroni dalam keterangan di Jakarta, Jumat (24/5).

BACA JUGA: Kejagung Periksa Empat Pejabat ESDM Terkait Kasus Korupsi Timah PT Timah Tbk

Politikus NasDem itu menilai langkah kepolisian meningkatkan patroli dan mengamankan terduga remaja yang hendak tawuran jauh lebih baik ketimbang baru bertindak setelah kejadian.

"Kalau begini, kan, jadinya situasi di masyarakat bisa lebih kondusif, tidak ada laporan-laporan tawuran. Jadi, saya dukung untuk terus galakkan patroli, karena dengan pencegahan seperti ini, banyak nyawa terselamatkan," tutur Sahroni.

Guna menghadirkan langkah pencegahan yang optimal, Sahroni juga meminta kepolisian membina para pelaku tawuran yang mayoritas masih remaja yang duduk di bangku sekolah menengah.

“Para pelaku tawuran itu kan umumnya masih remaja, masih sekolah. Jadi, polisi wajib bina mereka, jangan sekadar diamankan, lalu besoknya dibebaskan dengan mudah. Kalau begitu, besok-besok mereka pasti mengulangi lagi," tuturnya.

Menurut dia, kepolisian perlu memberikan pembinaan kepada remaja pelaku tawuran dengan melibatkan orang tua dan pihak sekolah.

"Diberi pembinaan dulu, panggil orang tua dan pihak sekolahnya. Biar mereka tahu ancaman hukuman yang menanti kalau mengulangi," kata Sahroni.

Dia memandang bahwa remaja yang terlibat aksi tawuran umumnya anak-anak yang sedang mencari jati diri ataupun terbawa kultur yang tidak baik di lingkungannya.

“Mereka masih muda-muda, masih bisa dibina dan diarahkan ke aktivitas-aktivitas yang lebih positif,” ucap Sahroni.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler