Polisi Gencarkan Razia Knalpot di Jakarta, Kawasan Istana Dapat Perhatian Ekstra

Minggu, 07 Maret 2021 – 20:57 WIB
Razia knalpot brong. Foto: JPG/pojokpitu

jpnn.com, JAKARTA - Polisi tengah gencar memburu kendaraan bermotor dengan knalpot bersuara bising di wilayah DKI Jakarta khususnya di kawasan Istana Merdeka, Jakarta Pusat.

Tak hanya itu, sterilisasi balapan liar juga terus dilakukan.

BACA JUGA: Protes Larangan Suara Knalpot Bising, Ribuan Bikers Turun ke Jalan

Kasat Lantas Polres Jakarta Pusat Kompol Lilik Sumardi mengatakan, upaya sterilisasi knalpot bising dan balapan liar sudah lama dilakukan.

"Sebenarnya sudah lama kami sterilkan untuk kawasan Monas, kawasan Istana tetapi minggu-minggu ini kami intensifkan lagi," kata Lilik saat dikonfirmasi, Minggu (7/3).

BACA JUGA: Terjaring Razia Knalpot Racing, Pengendara Disuruh Lepas dan Hancurkan Sendiri

Secara khsusus, lanjut Lilik, penertiban balap liar, knalpot bising, dan knalpot yang tidak sesuai standar.

"Terutama yang orang bilang balap liar, knalpot berisik, knalpot bolong tidak sesuai standar," ujarnya.

BACA JUGA: Wakaka! Gaduh Knalpot, Konvoi Pelajar Disiram Air Cucian Piring

Menurutnya, razia knalpot bising digelar di seluruh wilayah ibukota. Tercatat, razia yang digelar Sabtu, 6 hingga Minggu, 7 Maret sebanyak 100 lebih tilang dan 30 motor ditilang.

"Kami tahan itu yang tidak lengkap surat-suratnya STNK atau SIM enggak ada. Kalau lengkap paling kami tilang, kalau knalpot berisik kami kenakan pasal sama yang plat nomor enggak ada di belakang," katanya.

Lebih jauh, Kompol Lilik mebambahkan, balap liar sendiri tidak banyak terjadi di kawasan Jalan Sudirman-Thamrin ataupun sekitaran Monas.

Namun, euforia rombongan komunitas motor terkadang disalahgunakan sehingga terjadi kebut-kebutan di jalan.

"Sebenarnya kalau komunitas-komunitad itu bagus dan sembari sosial massa Covid-19 ini membantu mengadakan kampung tangguh," ujarnya.

Walakin, dia menyarankan, para pengendara yang membeli knalpot dan bensin diimanfaatkan untuk membeli masker sehingga melakukan hal yang positif.

"Coba kalau dia masuk ke Kampung Tangguh itu lebih positif dari pada dia habisin dana besar untuk biaya knalpot dan bensin. Kan bisa dibeli masker atau segala sesuatu yang dibutuhkan masyarakat di masa pandemi," pungkasnya. (cr3/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler