Polisi Hajar Pelajar Hingga Pingsan

Rabu, 01 Juni 2011 – 11:04 WIB
SORONG- Tega benar Briptu DWD, anggota Polres Sorong iniOknum polisi itu dengan sadis menghajar Firdaus, siswa kelas 1 SMKN 3 Sorong itu hingga pingsan dan harus dirawat di RS Herlina, Selasa (31/5).

Kepada Radar Sorong (JPNN Grup), Firdaus menuturkan kasus pemukukan yang dilakukan Briptu DWD itu terjadi Selasa (31/5) sekitar pukul 09.15 WIT

BACA JUGA: Kakek Tujuh Cucu Cabuli Anak Juragan

Ia sendiri mengaku  tidak tahu penyebab mengapa sampai dirinya menjadi sasaran amukan oknum polisi yang berbadan besar dan tegap tersebut.  Diceritakan Firdaus, dengan mengendarai motor, ia yang membonceng rekannya  Irwan yang juga pelajar  SMKN 3 Sorong, sekitar pukul 09.00 WIT dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Jln  Perikanan (Jembatan Puri)  karena pelajaran di sekolahnya sedang kosong.
 
Namun dalam perjalanan, saat dirinya berhenti di lampu merah (traffic light ) Km 8, entah apa sebabnya, tiba–tiba Briptu DWD  mumukul kepalanya dari belakang
Pukulan yang cukup keras membuat Firdaus pun langsung merasa pusing, pandangannya gelap dan berkunang-kunang

BACA JUGA: Nyawa Komisaris Dihabisi Dirut


 
Tidak hanya sampai disitu, selanjutnya oknum anggota Polres Sorong itu juga  mengambil kontak motor dan menyuruh Firdaus untuk mendorong motornya
Namun akibat pukulan yang dilayangkan Briptu DWD sebelumnya, membuat Firdaus  yang baru berjalan lima langkah merasa  tidak mampu   berjalan lagi. 
 
Saat yang bersamaan ia dapat pukulan lagi sehingga Firdaus yang benar-benar merasa pusing langsung roboh dan akhirnya jatuh pingsan.
 
"Untuk pukulnya berapa kali saya tidak ingat berapa banyak, namun yang saya ingat waktu di lampu merah, dipukul satu kali itu di bagian belakang kepala  saya jadi pusing

BACA JUGA: Anggota Polisi Tembak Cleaning Service

Dari cerita teman saya, saya dipukul 3 kali kalau tidak salah dan sempat disiram dengan air karena dikira pura-pura pingsan,"tutur Firdaus yang mengaku tidak mengenal oknum polisi tersebut.
 
Menanyakan apakah saat mengendarai motornya dalam kecepatan tinggi  atau bagaimana dengan kelengkapan surat-surat kendaraannya, jawab Firdaus, motor yang dikendarai masih baru, surat ijin mengemudi (SIM)nya pun adaBahkan  Firdaus mengatakan dirinya dan rekannya Irwan juga menggunakan helm standar.
 
"Walupun surat belum lengkap, tapi surat keterangan dari dealer  ada.  SIM saya ada, dan untuk kecepatan kendaraan yang saya kendarai juga kecepatan standar," tandas Firdaus dengan selang infus terpasang di lengannya.
  
Setelah pingsan di jalan,  korban   sempat dibawa putar-putar oleh sang sopir yang menolongnya karena sopir bingung tidak tahu harus membawanya ke rumah sakit mana"Pak polisi yang memukul saya tidak ikut mengantarkan ke  rumah sakit,"ujarnya.
 
Dari kasus pemukulan yang menimpa dirinya,  Firdaus yakin dirinya tidak bersalah"Saya  juga tidak tahu menahu saya salah apaKalaupun memang saya ada salah tentunya harus bertanya lebih dahulu, jangan asal pukulUntung  banyak masyarakat yang menolong, termasuk ojek yang membela saya yang memang mengetahui kalau saya tidak bersalahKalau tidak dibantu tukang ojek dan masyarakat dari cerita teman saya mungkin saya masih dipukul," tutur Firdaus.
 
Kapolres Sorong Kota, AKBP Tri Atmodjo M yang dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut"Masih dimintai keterangannya,dan masih dalam proses penyelidikan," kata Tri
 
Dalam kasus pemukulan ini, menurut Tri Atmojo, Briptu DWD  akan tetap diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku.  Oknum polisi itu terancam pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara.
 
"Karena tempat kejadian perkara (TKP)nya di sini (Kota Sorong,Red) ya pidananya akan kita proses di sini, sementara pelanggaran disiplinnya akan diserahkan kepada Polres Sorong," jelas  AKBP Tri Atmodjo M, S.IK seraya mengatakan  Briptu DWD  hingga kemarin masih menjalani pemeriksaan.(rat/reg/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemalsu Oli Diringkus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler