jpnn.com - JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta agar pihak kepolisian dan panitia pengawas pemilu untuk mendalami soal pengadangan kampanye terhadap dirinya dan Basuki Tjahaja Purnama.
Bahkan, Djarot berharap agar pihak-pihak tersebut bisa mendapatkan aktor intelektual terkait pengandangan kampanye itu.
BACA JUGA: Pengadangan Kampanye Djarot sudah Terencana, Ini Buktinya
“Ya untuk masalah pengadangan-pengadangan itu saya minta kepada kepolisian, panwas, dan kejaksaan, tolong dicari betul aktor-aktor intelektualnya siapa. Ini kan cuma bidak-bidak saja,” kata Djarot di Rumah Lembang, Jakarta, Selasa (22/11).
Mantan Wali Kota Blitar itu menyebut, para pelaku pengadangan kampanye Ahok-Djarot cuma bidak. Sebab, mereka tidak tahu tujuan melakukan pengadangan.
BACA JUGA: Djarot Yakin Penolak Kampanye Segera Ditindak
“Yang dia (pelaku penolakan) tahu adalah penista agama, hukum, dan penjarakan Ahok. Dengan cara seperti itu, maka saya dan Pak Ahok tidak boleh masuk ke wilayah mereka, itu saja sebetulnya," tutur Djarot.
Menurut Djarot, para pelaku penolakan saat Ahok-Djarot melakukan kampanye tidak memahami mana yang merupakan proses pilkada dan proses hukum. Karenanya, ia menduga, para pelaku penolakan cuma sekadar pion.
BACA JUGA: Djarot: Ada Apa Toh? Kok Takut dengan Ahok-Djarot
“Yang kami temui itu sekadar pion-pion saja, sekadar di-remote dari luar,” ungkap Djarot. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Djarot Beri Saran agar Ayahnya Tidak Diadang saat Kampanye
Redaktur : Tim Redaksi