Polisi Harus Kejar Pelaku dan Otak Penusukan Pendeta

Minggu, 12 September 2010 – 21:21 WIB

JAKARTA - Reaksi atas terjadinya tindak kekerasan terhadap jemaat dan pendeta HKBP Bekasi terus berdatanganThe Wahid Institute (TWI) mengecam keras tindakan yang disebut sebagai tindakan biadab itu.

Menurut Koordinator Program TWI, Rumadi, pihaknya tak menyalahkan munculnya spekulasi bahwa kekerasan itu muncul akibat adanya tekanan dari komunitas tertentu di wilayah Bekasi

BACA JUGA: Detasemen Khusus 88 Berubah Struktur

“Namun demikian, tak tertutup kemungkinan ada pihak-pihak lain yang mencoba memancing di air keruh dan mencari keuntungan politik dari ketegangan sosial yang dihadapi HKBP Bekasi Timur,” katanya kepada JPNN, Minggu (12/9).

Atas dasar itu, TWI mendesak aparat untuk sungguh-sungguh mengungkap kasus itu dan menghukum seluruh aktornya
Presiden, sebut Rumadi, juga harus memberi dorongan kuat agar kasus tersebut tidak menguap seperti kekerasan yang dialami aktivis ICW Tama S Lankun

BACA JUGA: Darmono-Marwan Banyak Disebut Bakal Gantikan Hendarman



"Presiden tak perlu ragu mengambil kepemimpinan untuk mengusut tuntas,” katanya.

Untuk diketahui, sekitar pukul 09.00 WIB Minggu (12/9), Pendeta Luspida Simanjuntak telah dipukul oleh orang tak dikenal
Sementara anggota Majelis HKBP Pondok Indah Timur, Asia Sihombing juga mengalami luka parah di perut akibat ditusuk oleh orang tak dikenal

BACA JUGA: Organisasi Tunanetra Kecam Istana



Akibat penusukan itu, Sihombing masih dirawat di rumah sakitPeristiwa itu terjadi di sekitar wilayah Ciketing BekasiDiduga, pelaku mengendarai sepeda motor dan langsung melarikan diri usai kejadian tersebut(wdi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Bebaskan Biaya Perkara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler