jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Daniel Johan mengatakan pintu keluar masuk di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) maupun pemeriksaan imigrasi harus diperkuat.
Hal itu menyusul penangkapan NH (36), terduga teroris yang hendak ke Marawi, Filipina, dari Bandara Supadio, Kalbar, kemarin (27/11).
BACA JUGA: Densus Tangkap Terduga Teroris di Bandara Supadio Kalbar
Dia mengakui Kalbar memang rawan karena masih banyak jalan tikus di sepanjang perbatasan.
"Pemerintah perlu mendorong partisipasi masyarakat melapor bila ada orang asing yang dicurigai masuk tanpa prosedur," kata Daniel saat dihubungi JPNN, Selasa (28/11).
BACA JUGA: Sulut Jadi Transit Simpatisan ISIS, Nih Buktinya
Legislator daerah pemilihan (dapil) Kalbar itu menyatakan sudah menjadi kewajiban pemerintah dan aparat untuk menelusuri dugaan ada atau tidaknya sel-sel terorisme di Bumi Khatulistiwa.
"Kalau itu memang kewajiban pemerintah, kan?" ujarnya.
BACA JUGA: Mapolres Dharmasraya Terbakar, Karena Ulah Teroris?
Sementara itu, kepolisian masih mendalami peran NH (36). Polri akan menelusuri kaitan NH dengan kelompok jaringan teroris di Indonesia.
“Pasti akan kami cek ke sana, apakah mereka ada hubungan atau tidak,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Selasa (28/11).
Menurut Setyo, awalnya Densus mendapatkan informasi bahwa NH akan pergi ke Marawi.
Namun, Polri belum bisa memastikan apakah NH merupakan anggota atau sekadar pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk berjuang di Marawi.
“Tapi memang rencananya dia mau ke Marawi,” tegas jenderal bintang dua ini. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terduga Simpatisan ISIS Diciduk Densus 88
Redaktur & Reporter : Boy