Polisi Isolasi Lokasi Musibah

Senin, 30 Maret 2009 – 08:12 WIB
EVAKUASI- Petugas TNI dan berbagai elemen Masyarakat masih berusaha mencari kemungkinan warga yang tewas akibat tertimbun reruntuhan akibat jebolnya Situ Gintung, Tangerang. Tampak dalam foto lebih banyak "wisatawan bencana" yang hanya menyaksikan upaya evakuasi dan terlalu banyaknya para wisatawan dadakan ini cukup mengganggu proses evakuasi yang dilakukan para relawan. Foto: M JAKWAN/RADAR TANGERANG
JAKARTA - Tim penanganan bencana tanggul jebol Situ Gintung hari ini berencana mengisolasi lokasi bencanaSebab, banyaknya pengunjung yang terus berdatangan membuat proses evakuasi terganggu

BACA JUGA: Tragedi Situ Gintung Bukti Pemerintah Tak Mampu Kelola Dana

Bahkan, ledakan pengunjung pada Minggu (29/03) benar-benar membuat proses evakuasi terhambat.
 
Koordinator Posko Utama Rahmat Salam mengatakan, titik-titik yang akan diisolasi adalah di pintu masuk Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) di Jalan Ir H Juanda, seluruh kawasan Sungai Pesanggrahan, pintu masuk ke lokasi di sekitar kampung Poncol

 
"Di tiap pintu masuk akan ada petugas kepolisian

BACA JUGA: Prabowo Percayai Dukungan Gus Dur

Mereka akan berjaga-jaga agar tidak ada pihak yang tidak berkepentingan masuk ke lokasi," katanya

 
Hal senada diungkapkan Rektor UMJ Masyitoh Chusnan

BACA JUGA: Merapat ke SBY, PKS Siapkan 3 Cawapres

Dia mengatakan, pihaknya hari ini akan bertindak tegas terhadap masyarakat yang hanya ingin menonton"Mungkin besok akan lebih mudahSebab, masyarakat banyak yang bekerjaKalau hari ini mungkin karena kebetulan sedang libur," katanya
 
Lokasi bencana kemarin memang banyak didatangi pengunjungMereka terus berdatanganJumlah pengunjung ditaksir mencapai ratusan ribu orangMereka datang dengan keluarga dan menganggap lokasi bencana seperti obyek wisata
 
Masyitoh mengakui, pengunjung benar-benar merepotkanMereka cenderung bergerombol dan datang bergelombangJumlah pengunjung yang masuk dan keluar timpangGelombang pengunjung hingga tadi malam terus bertambah.
 
"Kami bukannya melarangTapi kedatangan mereka justru membuat kami repotTadi bahkan ada berkumpul di tebing tanahItu bisa-bisa ambrol lagi tanah di situ," katanya.
 
Kompol Sayyadi dari Kobrimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok mengatakan, petugas sudah menghalau pengunjung dari beberapa pintu masukNamun, banyak yang bobol"Di sini ditertibkan, mereka masuk dari pintu lainArus masuk di sini dari berbagai tempat, banyak yang bolong," katanya
 
Evakuasi mayat kemarin mestinya lebih efektif dilakukanSebab, beberapa alat berat mulai berdatanganPaling tidak, kemarin ada dua traktor beserta dua truk pengangkut muatan berat yang terjun ke lokasi kejadian"Dua truk itu khusus untuk mengevakuasi barang-barang dari rumah pendudukItu didatangkan dari PT Bukaka di Cileungsi," kata Sayyadi.
 
Arus liar pengunjung hampir di semua titikPadahal, beberapa titik rawan sudah di-police lineTapi, tak ada yang mengindahkanBahkan, mereka juga merangsek ke lokasi jebolnya tanggulMereka tak mengindahkan seruan petugas untuk menghindari tempat-tempat tersebut"Padahal, dinding tanggul ini kan dari tanahKalau banyak yang ke sini bisa-bisa ambrol lagi," kata salah seorang petugas
 
Tiap kali alat berat datang, pengunjung pasti mengelompok mengelilingiBegitu pula saat petugas membongkar-bongkar bangunan untuk mencari mayatBerkali-kali mereka diingatkan melalui megaphone, tak ada yang menaati"
 
Tak hanya pengunjung, sekelompok orang yang mengaku sukarelawan pun merepotkan petugasMereka berseragam tapi ketika terjun ke lokasi hanya melihat-lihat tanpa berbuat banyakMereka umumnya berasal dari komunitas penggemar pengendara motor dan komunitas lainnya
 

Delapan Mayat Ditemukan
Hari ketiga evekuasi korban jebolnya tanggul Situ Gintung membuahkan hasilDelapan jenasah ditemukan tim evakuasiIni berarti total jumlah korban mencapai 98
 
Pada Sabtu (29/3), korban dilaporkan mencapai 91Namun, Koordinator Posko Utama Rahmat Salam kemarin meralat laporan itu"Ternyata ada satu nama yang samaKami kira itu orang yang berbedaTernyata mereka orang yang sama," kata Rahmat saat jumpa pers di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang menjadi media center bencana Situ Gintung
 
Sementara, jumlah pengungsi kemarin mencapai 368 orangMereka tersebar di Fakultas Hukum (56 orang), Fakultas Kedokteran (63 orang), rumah warga (45 orang), dan Balai Desa Gintung, Ciputat, (204 orang)Total jumlah pengungsi mencapai 368 orang
 
Ini berarti ada penurunan dari jumlah sebelumnya yang mencapai 500 orangSementara, jumlah orang hilang saat ini masih 115 orang
 
Delapan korban yang ditemukan kemarin berada di tempat berbeda namun mengelompok di satu kawasan yang samaMereka umumnya ditemukan di sekitar arus air bah yang membelok di belakang perpustakaan UMJ dan rektoratDi belakang dua gedung itu, arus air bah dari tanggul yang jebol memang dibelokkan oleh tanah yang posisinya lebih tinggi.
 
Air bah lantas membelok dan meluncur menuju Sungai PesanggrahanKarena arus air berbelok, lokasi tersebut menjadi tempat dengan banyak temuan mayat
 
"Karena arusnya membelok, mayat yang terbawa dari dekat tanggul ada yang tersangkut bangunan, pohon, dan rumahMakanya di sini lebih banyak ditemukan mayat," kata Kompol Sayyadi dari Kobrimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok.
 
Sejumlah petugas" kemarin memang lebih fokus pada pencarian mayat di tempat tersebutGabungan petugas dari Kodim dan Brimob lebih banyak berkutat di tempat tersebut.
 
Kapten Inf Abdul Hamid dari Pasi Ops Kodim 0506 menambahkan, petugas memang fokus pada titik yang berada 300 meter dari TKP jebolnya tanggul tersebutSebab, tempat tersebut lebih dimungkinkan mayat berada
 
"Kalau tepat di sekitar tanggul saya kira tidakSebab, di situ arus justru sedang deras-derasnyaKalau di wilayah itu kan arus membelokMaterial yang dibawa air cenderung melambat dan tersangkut," katanya.
 
Salah satu indikasinya, kata Sayyadi, adalah pada bauKendati masih delapan mayat yang ditemukan, bau mayat di lokasi tersebut cukup menyengatIni berbeda dengan kondisi di wilayah lain, baik di sekitar tanggul maupun di kawasan Sungai Pesanggrahan
 
Selain itu, kata dia, lokasi tersebut adalah pemukiman padat yang kali pertama mengalami benturan dengan arus air dari tanggul"Rumah-rumah ini berhadapan langsung dengan arus deras airMakanya daerah tersebut menjadi rata," kata Sayyadi.
 
Sementara itu, Rahmat mengatakan hingga kemarin jumlah bantuan yang diterima mencapai 225 bantuanNamun, pihaknya kini menghentikan sumbangan berupa pakaian bekasSebab, para pengungsi saat ini tak lagi membutuhkan pakaian bekas."Kami sudah overload pakaianPengungsi sudah cukup pakaiannya," katanya.
 
Rahmat mengatakan, para pengungsi saat ini lebih membutuhkan makanan kering siap sajiItu, kata dia, lebih dibutuhkan daripada pakaianBegitu pula makanan cepat sajiBeberapal lembaga, kata Rahmat, sudah rutin mengirimkan makanan cepat saji untuk para pengungsi.(aga)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Menkes Meninggal Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler