jpnn.com, JAKARTA - Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri mengatakan, polisi lebih berisiko melakukan penyalahgunaan narkoba dan minuman keras (miras) dibanding warga sipil.
Hal itu dikatakannya sekaligus menanggapi kasus penyalahgunaan narkoba yang diduga dilakukan Kapolsek Astanaanyar Kompol Yuni Purwanti beserta sebelas anggotanya.
BACA JUGA: Reza Indragiri Soroti Pemidanaan terhadap Pelaku Parodi Indonesia Raya
"Ada angka yang menunjukan, angkanya angka global, bahwa risiko menjadi penyalahgunaan narkoba dan miras di kalangan polisi, itu lebih tinggi dibanding masyarakat sipil," kata Reza dalam Podcast JPNN.com yang tayang di Youtube JPNN.com, Minggu (7/3).
Selain itu, Reza menambahkan bahwa polisi juga bisa saja terjerat dalam peredaran narkoba. Hal itu bisa terjadi bagi polisi yang memiliki masalah keuangan.
BACA JUGA: Djoko Tjandra Tertangkap, Reza Indragiri: Wajar, Namanya Penjahat ya
Kendati demikian, di Indonesia, lanjut Reza, dirinya belum pernah mendapati data polisi di tanah air yang melakukan peredaran narkoba.
"Nah, kalau kemudian masih ada personel-personel penegak hukum yang masih punya persoalan uang. Maka, cara mereka dapat uang dalam tempo cepat, bagaimana?" ujar Reza.
Dia berharap penyalahangunaan narkoba di kalangan aparat penegak hukum tidak terjadi di Indonesia. Namun, Reza mengingatkan pemerintah untuk tetap siaga.
"Manfaatkan power secara salah untuk kemudian masuk ke dalam sindikat narkoba. Kita harapkan tidak terjadi," sambung Reza. (cr1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Dean Pahrevi