jpnn.com, SEMARANG - Polisi memukul mundur ribuan mahasiswa yang menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Senin (26/8) petang.
Ribuan mahasiswa dan pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) itu dipaksa mundur setelah pukul 18.00 WIB.
Pantauan JPNN.com di lokasi, polisi menyemprotkan water cannon ke arah massa di Jalan Pemuda Kota Semarang.
Polisi terus memaksa mundur dengan pengendali massa atau Dalmas yang di belakangnya pasukan Brimob bertampeng.
Sempat terjadi ketegangan antara mahasiswa, pelajar SMK dengan polisi. Situasi makin mencekam ketika gas air mata ditembakkan berkali-kali.
Massa yang berupaya bertahan di Jalan Pemuda berhamburan. Mereka terus didesak hingga perempatan Paragon Mall.
Di lokasi, terdapat sejumlah massa lemas dan jatuh pingsan akibat menghirup gas air mata, dan mengalami luka-luka.
Gas air mata tersebut juga masuk ke pemukiman warga. Tampak warga mengeluh akibat tembakan gas air mata yang menyasar ke perkampungan itu.
Beberapa massa yang diduga sebagai provokator diangkut polisi lalu dimasukkan ke dalam kendaraan taktis (rantis) Brimob.
Aksi ini terus berlangsung hingga pukul 19.30 WIB hingga akhirnya polisi menarik mundur pasukannya menuju Balai Kota Semarang.
Selama aksi demonstrasi Jalan Pemuda yang dipenuhi ribuan massa itu lumpuh total. Pantauan JPNN.com pada pukul 19.45, lalu lintas di jalan protokol itu belum normal.
Seperti diketahui, ribuan mahasiswa menggeruduk Balai Kota Semarang, Jateng, Senin (26/8). Mereka membawa tuntutan mengadili dan menurunkan Presiden Jokowi dari jabatannya.
Pantauan JPNN.com di lokasi pukul 14.30 WIB, massa yang tergabung dari berbagai kampus itu menjebol gerbang Balai Kota Semarang.
Mereka mencoba merangsek masuk dengan menduduki Kantor DPRD Kota Semarang, tetapi ditahan oleh aparat kepolisian.(mcr5/jpnn)
BACA JUGA: Imparsial Minta DPR Setop Pembahasan Sejumlah RUU yang Membegal Konstitusi & Mengancam Demokrasi Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rakyat Turun ke Jalan, DPR Tak Penuhi Kuorum untuk Sahkan RUU Pilkada
Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Wisnu Indra Kusuma