jpnn.com, SAMARINDA - Raibnya dana puluhan nasabah Bank Kalsel dengan nilai total Rp 1,9 miliar kini tengah ditangani Polda Kalimantan Selatan.
Seperti dugaan awal, polisi meyakini kasus ini merupakan kejahatan pencurian uang dengan pola skimming.
BACA JUGA: Waspada Seusai Mengambil Uang di Bank, SS Kehilangan Rp 50 Juta
Kabar teranyar, aparat mengeklaim sudah mendeteksi terduga pelaku, namun pihaknya perlu waktu untuk memastikan lebih lanjut.
"Identitas pelaku sedang kami selidiki. Ada yang sudah kami duga, tetapi perlu pendalaman," ujar Kasubdit V Tipidsiber Ditreskrimsus Polda Kalsel, Kompol Ricky Sialagan kepada JPNN.COM.
BACA JUGA: Gegara Aksi Pembobolan Mesin ATM, Bank Sumsel Babel Merugi Sebegini
Polisi juga menemukan alat berupa router yang terpasang di mesin ATM Bank Kalsel di SMKN 5 Banjarmasin.
Perangkat router yang dipasang ke mesin ATM memang kerap difungsikan mengambil atau mengopi data nasabah yang melakukan transaksi pada mesin ATM.
BACA JUGA: Kabar Baik untuk UMKM, Sertifikat Merek Kini Bisa Jadi Jaminan Bank
Data nasabah kemudian dipindahkan ke sebuah kartu yang berisi magnetic stripe, setelah itu para pelaku bisa melakukan transaksi.
Soal ATM mana lagi yang dipasangi perangkat tersebut, Ricky mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. "Masih didalami," katanya.
Ricky menambahkan, aksi pencurian dana nasabah bank pelat merah tersebut diduga kuat dilakukan oleh sindikat.
Bukan tanpa alasan, kejahatan pembobolan rekening nasabah kebanyakan memerlukan koordinasi. Tak mungkin dilakukan oleh satu orang.
Hingga saat ini, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi dari tim IT bank Kalsel dan tiga nasabah yang duitnya hilang. "Untuk jumlah korban sendiri ada 94 orang," katanya.(mcr37/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Donny