Polisi Nyaris Dihakimi Massa Lantaran Diteriaki Maling

Jumat, 05 Agustus 2016 – 16:56 WIB
Kanit Reskrim Polsek Tampan Iptu Eru Alsepa SIK didampingi anggota menggelar ekspos pengungkapan kasus pencurian. Empat tersangka dengan dua kasus berbeda diamankan beserta sejumlah barang bukti. Foto: pekanbarumx/jpg

jpnn.com - PEKANBARU — Anggota satuan reskrim Polsek Tampan, Pekanbaru, Riau nyaris diamuk massa lantaran tiga pencuri yang hendak ditangkap meneriaki mereka maling.

Warga mengurungkan niatnya setelah anggota polisi tersebut menunjukkan kartu anggotanya. Sedangkan pelaku berhasil dibekuk dan langsung dijebloskan ke sel tahanan.

BACA JUGA: Astaga! Bapak Ini Nekat Menjambret saat Bonceng Anak Istri

Dari ketiga pelaku salah satunya mengaku nekat mencuri lantaran terdesak kebutuhan buat biaya nikah.

“Untuk memenuhi biaya pernikahan,” aku LP (17), salah satu tersangka seperti diberitakan PekanbaruMx (Jawa Pos Group), hari ini (5/8).

BACA JUGA: Anak Minta Ayah Cabulnya Dihukum Seumur Hidup

Sementara dua rekannya JM (35) dan AL (29), mengaku mencuri, juga karena sedang butuh uang untuk keperluan rumah tangga.

Pernyataan ketiga tersangka berbeda dengan yang disampaikan polisi. Menurut polisi, hasil kejahatan digunakan tersangka untuk berjudi dan menggunakan narkoba.

BACA JUGA: Ambil Botol Bensin, Byuurr! Kakak Kandung Dibakar

Tiga tersangka ditangkap, Senin (1/8). Sejumlah barang bukti disita di antaranya rice cooker, enam tas ransel, travel bag kecil, kamera Fuji Film, tiga laptop merk Acer dan Lenovo. 

Kemudian tas pinggang kecil, dua power bank, empat handphone, tiga  obeng, dua jam tangan dan lainnya.

Kapolsek Tampan AKP Rezi Darmawan SIK melalui Kanit Reskrim Iptu Eru Alsepa SIK mengatakan, pengungkapan berawal dari laporan korban yang mengaku rumahnya dimasuki maling. 

Di tengah penyelidikan, polisi mendapati handphone milik korban diduga digunakan salah satu pelaku berinisial JM. Ketika ditelusuri, pelakunya berada di Jalan HR Soebrantas.

Namun saat penangkapan akan dilakukan, JM meneriaki polisi maling. Tak pelak, dalam sekejap tempat kejadian perkara penangkapan penuh sesak oleh warga sekitar. Teriakan JM mengundang perhatian mereka dan nyaris menghakiminya.

Namun polisi langsung mengeluarkan kartu anggota. Warga pun kemudian membubarkan diri. Sementara JM, tak lagi bisa berkutik.

Pengembangan dilakukan. JM mengaku ada dua rekannya yang ikut terlibat.  Mereka lalu menuju rumah AL yang disebut-sebut sebagai otak pelaku. 

Tanpa kesulitan berarti, AL akhirnya berhasil dibekuk. Kebetulan sekali, LP berada di sana. Dia pun turut diamankan.

Ketiga tersangka mengaku sudah tujuh kali beraksi. Pernah di Manunggal, Kubang, Siak Hulu dan Tampan. Sebelum beraksi, mereka memantau terlebih dahulu sekitaran rumah calon korban. Setelah aman, barulah mereka bertindak. ‘’Setelah mendapatkan hasil, semua barang diangkut pakai motor,‘’ terang AL.

Kini polisi terus melakukan pengembangan. Ada satu orang lainnya yang sedang diburu, diduga terlibat sebagai penadah. ‘’Sejumlah barang bukti yang sudah dijual, sedang ditelusuri. Salah satunya dijual ke Pelalawan,’’ pungkasnya. (pmx/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekaman CCTV Polisi Tonjok Penjaga Warnet Menyebar di Medsos


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler