jpnn.com - ââ¬Â¨Awalnya, polisi memanggil sembilan saksi yang diduga terlibat pembocoran jawaban unas. Namun, seorang guru dari MA Miftahul Khairiyah tidak hadir. Berdasar keterangan salah seorang saksi yang hadir, petugas akhirnya memanggil Hendra dari MA Aluh-Aluh.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Kepala MA Al-Falah Putra Fauzan kepada polisi mengatakan, dirinya dihubungi Supriyanto, kepala MA Nurul Hikmah. Intinya, diajak berkumpul dan membagikan kunci jawaban soal bahasa Inggris dan ekonomi. ''Dia mengajak saya berkumpul di Darul Ilmi. Karena kepala sekolah lain katanya sudah ada di sana, saya menyusul," ujarnya.ââ¬Â¨
BACA JUGA: Sindikat Narkoba, Dua Mahasiswa Ditembak Mati
ââ¬Â¨Arida Nur Efendi, kepala MA Zam Zam Jailani, juga mengaku datang ke MA Darul Ilmi setelah dihubungi melalui telepon seluler (ponsel). ''Awalnya, kunci jawaban itu dihargai Rp 300 ribu. Namun, akhirnya kami boleh membayar seikhlasnya saja. Motivasi saya menerima kunci jawaban itu bukan untuk dibagikan kepada siswa. Saya hanya menjaga solidaritas. Kalau tidak menerima, nanti saya dianggap yang tidak-tidak," kata Arida.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Kasatreskrim Polres Banjarbaru AKP Jatmiko mengatakan, peristiwa tersebut terungkap pukul 23.30 Wita, hasil kerja sama Polres Banjarbaru dan Polsek Banjarbaru Barat. ''Kami menerima informasi adanya kegiatan kumpul-kumpul kepala sekolah di Darul Ilmi," ujarnya.ââ¬Â¨
BACA JUGA: Diomeli Poligami, Suami Bantai Istri Pertama
ââ¬Â¨Menurut dia, dua guru dan enam kepala sekolah itu dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Namun, dalam pengembangan, akan ada pemanggilan beberapa pihak lain. ''Kepala sekolah Miftahul Khairiah tidak memenuhi panggilan," ujarnya.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Dia menambahkan, polres juga akan memanggil Dinas Pendidikan (Dispendik) Banjarbaru. ''Kami akan memanggil dispendik sebagai salah satu saksi ahli," jelasnya.ââ¬Â¨
BACA JUGA: Sudah Punya Istri Tiga, ABG Ditiduri Juga
ââ¬Â¨Saat dikonfirmasi lagi pukul 21.30 Wita tadi malam, AKP Jatmiko mengatakan, terperiksa sudah dipulangkan kemarin sore. Namun, polisi memanggil seorang guru lagi untuk dimintai keterangan. ''Berdasar keterangan seseorang saksi, kami memanggil Hendra dari MA Aluh-Aluh," ungkapnya.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Kasek yang dipanggil kemarin adalah Kepala MA Darul Ilmi Abdul Wahab, Kepala MA Nurul Hikmah Supriyanto, Kepala MA Al-Falah Putra Fauzan, Kepala MA Zam-Zam Djailani Arida Nur Efendi, Kepala MA Misbahul Munir Triyadi SPd SAg, dan Kepala MAN I Banjarbaru Riduansyah MPd. Guru yang diperiksa adalah Miftahul Khairiyah Rodyah dari Al-Falah Putri Adenan Nawawi dan guru MA Aluh-Aluh.ââ¬Â¨
ââ¬Â¨Sementara itu, Dispendik Banjarbaru belum menyikapi kabar bocornya soal unas tersebut. Mereka menyatakan masih mengumpulkan informasi seputar pemeriksaan dua guru dan enam kepala sekolah oleh aparat Polresta Banjarbaru. ''Saya juga belum menerima informasi lengkap tentang kasus itu," tutur Kadispendik Banjarbaru Ahmadi Arsyad kemarin. Ahmadi juga menolak berkomentar tentang siswa delapan sekolah yang diduga telah menerima bocoran kunci jawaban. (kim/jpnn/c7/soe)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepsek Cabul Disel Bersama Tahanan Kasus Pencabulan
Redaktur : Tim Redaksi