Polisi Pantau Kelompok-Kelompok Pendukung ISIS

Senin, 04 Agustus 2014 – 06:06 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Mabes Polri meminta masyarakat terutama pengguna internet untuk lebih peka dalam menyerap informasi. Menurut Kepala Biro Penerangan Mabes Polri, Brigjen (pol) Boy Rafli Amar, masyarakat pengguna internet sebaiknya mulai memilah-milah situs yang hendak diakses karena tidak semua situs berisi informasi benar dan akurat.

Mantan Kabidhumas Polda Metro Jaya itu membagi situs-situs tersebut ke dalam tiga kategori. Yakni, situs berisi info positif, situs berisi info negatif, dan ditus berisi informasi menyesatkan.

BACA JUGA: Gus Solah Tak Berminat Masuk Kabinet Jokowi

"Masyarakat dituntut berpikir lebih jernih dan lebih cermat menentukan apakah info itu dapat digunakan atau sekedar sampah," ucapnya.

Boy tidak menampik jika masuknya ideologi-ideologi luar ke Indonesia, termasuk ISIS, sebagian besar bersumber dari berbagai situs internet. Meski begitu, pihaknya tidak bisa membatasi situs-situs apa saja yang sebaiknya tidak diakses.

BACA JUGA: Kejagung Siap Bantu KPK Usut Bocoran Wikileaks

Polri hanya meminta masyarakat tidak mengikuti informasi atau ajakan dari situs apapun, yang nantinya berujung pada pelanggaran hukum. "Intinya, jangan sampai penggunaan informasi itu merugikan masyarakat," ucapnya.

Terkait ISIS, Boy meminta masyarakat tidak khawatir berlebihan namun tetap waspada. Jika mendapati atau mencurigai aktivitas sebuah kelompok di lingkungannya, warga diminta tidak bertindak sendiri. "Masyarakat sebaiknya langsung melapor ke kepolisian, agar penanganannya lebih baik dan tidak menimbulkan konflik," tambahnya.

BACA JUGA: Risma Ungguli Puan dan Muhaimin

Boy menyatakan pihaknya sudah mengetahui siapa orang-orang yang ada dalam video provokasi ISIS Indonesia yang beredar di situs YouTube baru-baru ini. Namun, untuk saat ini belum ada tindakan terhadap orang-orang tersebut karena belum ada indikasi pelanggaran hukum. "Saat ini mereka sedang diamati dengan cermat," tuturnya.

Disinggung mengenai latar belakang orang-orang dalam video tersebut, Boy tidak bersedia berkomentar. "Kami sudah dapat keterangannya, namun untuk saat ini belum bisa disampaikan kepada publik," tambah alumnus Akpol 1988 itu.(byu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY dan Muhaimin Iskandar Lalai Urus TKI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler