jpnn.com - JAKARTA - Kepolisian akan mendalami pemeriksaan peralatan milik PT Kereta Api Indonesia di pelintasan pintu kereta di Bintaro Permai, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan pemeriksaan alat itu sangat penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan antara KRL 1131 dan tanki BBM, Senin (9/12) yang menewaskan tujuh orang tersebut.
BACA JUGA: Menhub: Pembangunan Underpass Cepat Tak Perlu Ditunda-tunda
"Kita akan memeriksa alat-alat di TKP," tegasnya di Markas Polda Metro Jaya, Rabu (11/12).
Dijelaskan Rikwanto, alat yang akan diperiksa antara lain tuas untuk menghidupkan sirine tanda kereta akan lewat.
BACA JUGA: Masih Banyak Masyarakat Serobot Pelintasan Bintaro
Kemudian, juga akan dicari lamanya rentang waktu ketika tuas dinyalakan dan bunyi sirine serta hidrolik atau palang pintu.
Menurutnya, hal itu masih akan terus diuji. Setelah itu, kata Rikwanto, baru bisa disimpulkan apakah benar atau tidak truk menerobos pintu pelintasan, atau sirine pintu pelintasan yang tidak terdengar.
BACA JUGA: Ratusan e-KTP Salah Data
Sejauh ini, ia menerangkan, polisi belum bisa menyimpulkan apakah sebelum kecelakaan itu lonceng peringatan duluan berbunyi dibarengi penurunan palang pintu atau truk BBM masuk duluan ke jalur pelintasan, baru sirine bekerja.
"Sementara belum dapat kami simpulkan lonceng bunyi duluan apa truk duluan masuk," katanya.
Ia mengatakan, olah Tempat Kejadian Perkara yang dilakukan kepolisian belum mendapatkan kejelasan terkait insiden tersebut. "Untuk hasil olah tempat kejadian perkara (olah TKP) datanya masih berupa data mentah," terangnya.
Pada bagian lain, ia menerangkan, sudah tujuh saksi yang diperiksa. Namun, belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjaga Vila Puncak Curhat ke Dewan
Redaktur : Tim Redaksi