Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Indra Jaya Piliang, Selasa (31/5) diperiksa tiga penyidik Mabes PolriPemeriksaan selama satu jam tersebut dilakukan karena Indra mengaku mendapat pesan singkat dari nomor Singapura
BACA JUGA: Demokrat Diyakini Tidak Akan Lindungi Nazarudin
Pesan tersebut yang belakangan membuat murka Presiden SBY karena dianggap memfitnah dirinyaBACA JUGA: Petinggi PD Akui Pusing Hadapi Serangan Nazarudin
Menurut Indra, sekitar pukul 14.00 WIB, dirinya mendapat telepon dari AKBP Silvester Simamora, seorang penyidik dari Mabes Polri
Sejam kemudian, Simamora datang bersama dua penyidik lain, yakni Briptu Aditya Chandra dan Briptu Bambang Haryanto SiregarIndra menerima ketiganya di kantor Indonesian Institute di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat"Saya bilang kalau saya baca sms itu sekitar pukul 05.30 pagi, hari Sabtu (28/5)," ujarnyaJika dilihat di data hp Nokia E7 miliknya, sms itu diterima pukul 00.14 WIB"Di handphone saya tertera diterima tanggal 26 Mei, itu kesalahan pengaturan, karena seharusnya Sabtu," jelasnya.
Tidak banyak yang ditanyakan Sylvester kepada IndraIa mengaku hanya menjalankan tugas menyelidiki kasus penyebaran sms yang diduga dilakukan NazaruddinSylvester juga meminta kesedian Indra jika sewaktu-waktu dimintai keterangan.
Setelah data sms gelap itu kemudian dipindah ke laptop yang dibawa para penyidik, Indra kemudian diminta menandatangani surat pernyataan penerimaan barang bukti"Sebenarnya bukan cuma saya yang menerima sms itu, banyak teman-teman saya yang juga menerima," terangnya.
Usai menerima sms tersebut, Indra mengaku langsung berkicau lewat akun twitterPesan itu juga ia kirim pada seorang wartawan"Cuma dia saja yang saya kirimDan wartawan itu balik mengkonfirmasi setelah isu itu meledak di media online," ujarnya.
Pesan singkat bernomor Singapura yang dikirim orang yang mengaku Bendahara Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin tersebut berisi tudingan pada sejumlah elit Demokrat, Ketua Dewan Pembina, Soesilo Bambang Yudhoyono.
Selain dituding membuat pesan gelap, kemarin juga muncul pranala blog berisi testimoni Muhammad Nazaruddin. Blog beralamat https://nazaruddin78.blogspot.c om tersebut dibuat Mei 2011
Profil pemilik blog hanya sekadarnya, karena pembuatnya tampaknya fokus pada badan blog yang berisi testimoni berjudul Bertepuk Tanganlah Partai LainBlog tersebut diposting pada Senin (30/5).
Dalam postingan tersebut, Nazaruddin menegaskan bahwa kasus-kasus yang menimpanya adalah skenario untuk memojokkannyaBerupa-rupa kasus yang dikomentarinya, antara lain pemerkosaan SPG di Bandung, bisnis batu-bara, kasus suap Sesmenpora, hingga pengembalian uang suap oleh sekjen Mahkamah Konstitusi.
Nazaruddin sendiri belum menjawab apakah dirinyalah pemilik blogKetika nomor telepon selularnya dihubungi, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat ini tak bersedia mengangkatPesan singkat yang dikirimkan juga belum dibalas hingga berita ini diturunkan(bay/dyn)
Redaktur : Tim Redaksi