Polisi Ragukan Keberadaan Umar Patek

Jumat, 08 April 2011 – 15:15 WIB

JAKARTA — Tim penyidik yang dikirim Mabes Polri ke Pakistan untuk menemui Umar Patek, belum berhasil menuntaskan misinyaKadiv Humas Polri Irjen (pol) Anton Bachrul Alam menyebut hingga kini pihaknya belum bisa bertemu dengan Umar Patek mengingat kabar penagkapan itu belum pasti

BACA JUGA: Briptu Norman Konser di Mabes Polri



‘’ Artinya berita itu belum tentu benar
Masih dilacak

BACA JUGA: Jasa Penagih Hutang Dilarang Tahun Ini

Masih kami cari kita tunggu saja,’’ ujar Anton di Mabes Polri Jumat (8/4).

Sebelumnya beredar kabar pihak Pakistan berhasil menangkap buron tersangka Bom Bali tahun 2002 Umar Patek (40) akhir Maret lalu
Polisi kemudian mengirim  personel itu guna memastikan pria setinggi 160 centimeter itu adalah Umar Patek, sosok penting yang disebut polisi sebagai tokoh Al-Qaida di Indonesia dan bertanggung jawab atas pengeboman yang menwaskan lebih dari 200 orang  itu.

Namun hingga kini Polisi belum bisa memastikan penagkapan itu benar mengingat belum ada kabar resmi mengenai penagkapan itu

BACA JUGA: BI Bekukan Citigold

‘’ Kalau sudah tertangkap, kan sudah adaIni kan belum adaJadi
masih dicari, benar atau tidak,’’ tambahnya.

Sebelumnya menyusul kabar penagkapan ini Australia dan Singapura mengeluarkan travel warning bagi warganya yang ingin bepergian ke IndonesiaAlasannya negara tersebut khawatir penagkapan Umar akan
memicu aksi terorisme di Indonesia dari pengikut Umar yang disinyalir masih banyak tersisaNamun demikian Polri sendiri menghormati negara-negara yang mengeluarkan travel warning itu, meskipun kondisi Indonesia sangat aman dan jauh dari apa yang dikhawatirkan‘’ Itu hak mereka, kita hargaiKan mereka punya keluarga disiniPerlu perlindunganJelas, situasi di Indonesia masih kondusif,’’ tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi menyebut Umar merupakan bagian dari komando lapangan dalam pengeboman klub malam di Bali 2002 silamDimana sebagian besar korban yang tewas adalah warga negara asing termasuk Amerika dan Australia.

Karena itulah Amerika pernah mengumumkan akan memberikan hadiah satu juta dolar Amerika kepada  siapa saja yang berhasil menangkap sosok yang juga dikenal sebagai Little Arab ituUmar sendiri dipercaya merupakan bagian dari kelompok  pemuda Indonesia, Malaysia dan Philipina yang melakukan pelatihan militer di Pakistan dan Afghanistan kurun waktu 1980-1990 an

Sekembalinya dari negara konflik itu diduga kuat mereka mendirikan Jamaah Islamiyah yang dituduh  Amerika sebagai kelompok teroris dan dipersalahkan terhadap serangkaian aksi toror di IndonesiaSelepas bom Bali, sejumlah sumber menyebut  Umar kabur ke Philipina Selatan dan bergabung dengan kelompok Abu Sayyaf sebagai pelatih militer(zul/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Hapus Prioritas Haji Lansia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler