jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri dan Bea Cukai berhasil mengungkap penyeludupan narkoba jenis sabu-sabu sebanyak 1,6 ton dari Tiongkok.
Atas hal tersebut, kini petugas bersiaga agar barang haram itu tak lagi diseludupkan ke Indonesia.
BACA JUGA: Kakek 75 Tahun Pemerkosa Cucunya Itu Akhirnya Tertangkap
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto mengatakan, kawasan laut merupakan yang paling rawan dalam penyeludupan narkoba.
“Polri sedang fokus pada dua jalur, baik jalur pantai barat Aceh maupun jalur Anambas. Tidak menutup kemungkinan juga jalur timur,” kata dia di Mabes Polri, Kamis (29/3).
BACA JUGA: Polisi Bongkar Prostitusi Online, Enam Mahasiswi Diamankan
Namun jalur yang paling rawan adalah pantai barat Aceh.
“Analisa selama tiga bulan oleh Bareskrim, jalur pantai barat dengan perairan dekat Laut Cina Selatan itu yang perlu diantisipasi,” imbuh dia.
BACA JUGA: BNN Gagalkan Penyeludupan 30 Kg Sabu-Sabu dari Malaysia
Sengaja jalur itu dianggap paling rawan dikarenakan perairannya sangat luas.
“Yang penting Angkatan Laut sudah punya waktu patroli, Bea Cukai, ada Polairud dan juga Bakamla. Kami bagi habis semua patroli,” tambahnya.
Tapi dia berpesan agar patroli dilakukan semaksimal mungkin.
“Jangan setiap hari bersamaan patrolinya, buang-buang energi,” tandas dia. (mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masyarakat Anambas Relakan Lahannya untuk Perluasan Runway
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan