jpnn.com, TUBAN - Polisi masih menyelidiki penyebab runtuhnya patung dewa perang Kwan Sing Tee Koen berukuran 30 meter di Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban, Jawa Timur.
Aparat setempat pun memasang garis polisi di sekitar patung yang dibangun pada 2017 itu.
BACA JUGA: Patung Dewa Perang Setinggi 30 Meter Roboh, Diduga karena Cuaca
"Kami masih lidik, kami juga sudah pasang garis polisi di sekitar lokasi," kata Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono.
Menurut keterangan pengurus kelenteng, kata Ruruh, penyebab robohnya patung tersebut akibat angin dan cuaca panas hujan.
BACA JUGA: Dianggap Dewa, Pengurus Tak Akan Robohkan Patung Kwan Sing Tee Koen
"Tetapi beruntung tidak ada korban jiwa," ujar AKBP Ruruh Wicaksono.
Diketahui, patung dewa perang yang diklaim tertinggi di Asia Tenggara itu runtuh pada Kamis (16/4).
BACA JUGA: Ada Dukun Terinfeksi Corona, Mbah Mijan Bilang Begini
Dalam video yang beredar diperlihatkan posisi patung yang masih utuh, kemudian secara cepat dalam hitungan detik runtuh, dan hanya meninggalkan bagian pedang dari patung serta kerangka/tulang bangunan yang menyangga patung tersebut.
Robohnya patung yang dibangun menghadap ke laut itu sempat membuat masyarakat sekitar gempar. Sebab, suaranya seperti pesawat jatuh, dan tanpa adanya tanda-tanda sebelum runtuh.
Patung yang konon menghabiskan Rp 2,5 miliar itu merupakan perwujudan Dewa Panglima Perang Tiongkok, Konco Kwan Sing Tee Koen, dengan dominasi warga merah hijau. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh