jpnn.com, JAKARTA - Polri bersama dengan Kementerian Perhubungan, dan Kementerian PUPR meninjau kawasan tol Cipularang kilometer 118+600 yang sempat terimbas longsor.
Peninjauan ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan penumpukan kendaraan karena adanya pembersihan sisa longsor.
BACA JUGA: Korlantas-KLHK Tingkatkan Kesadaran Pengendara soal Sampah
Kakorlantas Polri Irjen Istiono mengatakan, mereka tengah menyiapkan sejumlah skema pengalihan arus lalu lintas di lokasi tersebut.
Menurut dia, pengalihan arus itu dilakukan secara situasional bila terjadi situasi darurat. "Bila ada emergency, sudah kami siapkan langkah-langkah alternatif jangka pendek," ujar Istiono dalam keterangannya, Rabu (19/2).
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: FPI Minta Viralkan Aksi 212, China Bangun Pabrik Masker
Situasi darurat yang dimaksud adalah kondisi cuaca ekstrem hingga meningkatnya jumlah kendaraan. Apabila hal itu terjadi, Korlantas akan menerapkan sejumlah skema lalu lintas yang sudah disiapkan.
"Termasuk bila ada emergency, misalnya dari cuaca yang mempengaruhi kondisi perbaikan juga kami lakukan langkah-langkah alternatif," sebut Istiono.
BACA JUGA: Lima Janda Muda Terjebak Rayuan Pria Berpakaian Seragam TNI AL
Selain pengalihan arus, Polri juga siap memberlakukan contraflow apabila kepadatan semakin parah di lokasi.
"Kalau lancar enggak perlu contraflow, tapi kalau ada kepadatan, sampai ada antrean panjang mengganggu pengguna jalan langsung mainkan contraflow," ujar Istiono.
Lalu, disiapkan juga pengalihan arus dari Bandung menuju Jakarta yakni melalui jalur altileri Subang masuk ke Gerbang Tol Cilameri, dan Gerbang Tol Cikatama, dan Jakarta.
Selain itu, pengalihan juga disiapkan dari Bandung melintasi Padalarang Timur, Cikalong Wetan, keluar di Gerbang Tol Jatiluhur, dan tiba di Jakarta.
"Jadi, apabila ada trigger dan masalah di titik itu segera akan kami lakukan langkah alternatif, itu yang sedang disiapkan,” pungkasnya. (cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan