jpnn.com - JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya dibackup Mabes Polri telah menyita ribuan butir amunisi dan belasan senjata ilegal dari serangkaian pengungkapan peredaran senjata api ilegal pasca sejumlah kasus penembakan polisi di Jabodetabek.
Dari banyak bukti yang disita polisi tersebut, ternyata juga ada peluru senjata api produksi oleh PT Pindad, Jawa Barat. Hal itu diketahui dari kode "PIN" di belakang selonsong yang ditengarai sebagai kode produk perusahaan pelat merah tersebut.
BACA JUGA: KPK Didesak Selidiki Mantan Kepala BP Migas
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Slamet Riyanto membenarkan mengenai peluru produksi PT Pindad tersebut. "Pelurunya ada yang berasal dari PT Pindad. Mungkin saja didapatkan pelaku dengan cara menukar senjata dengan peluru dari Pindad," kata Slamet di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (6/9).
Namun pihaknya belum mau berspekulasi apakah ada oknum di PT Pindad yang berafiliasi dengan para tersangka penjual senpi ilegal dari Cipancing. Ditegaskan Slamet, hingga kini penyidik masih fokus menyidik kelima tersangka penjual, penyokong dana dan pengrajin senpi asal Cipancing yang sudah diamankan.
BACA JUGA: Sprindik Palsu Dinilai Sebagai Taktik KPK
Tersangka Aris Widakdo sebagai pemilik amunis yang ditemukan di Hotel Anjungan Jawa Tengah TMII, Jakarta Timur, mengaku tidak menetahui soal peluru yang berasal dari PT Pindad tersebut karena dirinya hanya kurir.
"Saya dititipin untuk ambil di Hotel dan saya tidak tahu isinya. Saya baru sekali dapat titipan seperti ini," jawabnya di Mapolda Metro, sembari mengatakan hal itu dilakukannya karena faktor ekonomi.(Fat/jpnn)
BACA JUGA: Makin Yakin Megawati Beri Sinyal untuk Jokowi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Cebongan jadi Momentum Basmi Premanisme
Redaktur : Tim Redaksi