jpnn.com, JAKARTA - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Dedi Prasetyo menyatakan polisi telah memulang 59 warga yang berdemonstrasi menolak tambang emas di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, kepada keluarga masing-masing.
Menurut Irjen Dedi, sebanyak 59 warga itu sebelumnya sempat diamankan oleh aparat kepolisian terkait aksi unjuk rasa menolak tambang emas yang berujung ricuh tersebut.
BACA JUGA: 1 Warga Tewas Tertembak Saat Pembubaran Demo di Parimo, Kapolri Perintahkan Propam Turun Tangan
"Sebanyak 59 warga masyarakat yang diamankan oleh kepolisian sudah dikembalikan ke keluarganya," ujar Irjen Dedi kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/2).
Mabes Polri juga telah mengirim tim untuk melakukan pengusutan atas insiden yang menewaskan satu warga tersebut.
BACA JUGA: Demo Tolak Tambang Menelan Korban Jiwa di Parigi Mountong, Jubir PRIMA Bereaksi, Simak
Sebelumnya, sempat terjadi unjuk rasa dengan melakukan penutupan jalan di Kabupaten Parigi Moutong.
Aksi demo ini berakhir dengan kericuhan yang melibatkan warga dan aparat kepolisian.
BACA JUGA: Soal Tambang Andesit di Desa Wadas, Sultan: Coba Dicek Lagi
Satu warga dilaporkan tewas tertembak.
Mulanya, ratusan warga yang menolak pertambangan turun dan menutup ruas jalan Trans Sulawesi, sehingga polisi datang untuk membubarkan aksi demonstrasi tersebut.
Demo yang berjalan selama 12 jam ini akhirnya dibubarkan polisi secara paksa.
Tujuannya agar jalan bisa digunakan kembali oleh pengguna jalan lainnya.
Namun, dalam insiden itu ada satu warga tertembak oleh aparat kepolisian dan akhirnya meninggal dunia. (cuy/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : Boy
Reporter : Elfany Kurniawan