Polisi Tahan 20 Pembobol ATM

Rabu, 27 Januari 2010 – 21:50 WIB
JAKARTA- Polisi telah menetapkan 20 tersangka pembobol mesin ATMBeberapa diantara mereka diburu hingga ke luar negeri

BACA JUGA: Gelandangan dan Pengemis Bisa Berobat Gratis

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komjen Ito Sumardi  menyatakan pihaknya masih memburu sekitar 10 tersangka lainnya, yang diperkirakan masih berkeliaran di sejumlah kota bahkan ada yang sudah ke luar negeri
"Diantara tersangka, adalah pemain lama  yang sudah beroperasi sejak tahun 2006," kata Ito Sumardi kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/1).

Menurut Ito, beberapa tersangka yang kini sudah berada dalam genggamnya antara lain,  F, SA, MS, MI, Ri, Su, Aj dan Ir, sedangkan pelaku yang buron, diantaranya Yu, Sup, Pa dan J

BACA JUGA: DPR Minta Exxon Di Audit

"Dari penyidikan awal, mereka melakukan pembobolan di Jakarta, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Yogyakarta, kemudian berkembang di Bandung dan Lampung.

"Hingga kini indikasi keterkaitan pelaku pembobolan ATM antardaerah, tetapi Jakarta dan Bali ada keterkaitan karena masih dalam pengembangan
Ini dikendalikan dari Jakarta," ujar Ito

BACA JUGA: Kelas Menengah Bisa jadikan SBY Seperti Thaksin

Ito menambahkan, pihaknya memprioritaskan pengungkapan terhadap kasus pembobolan tabungan nasabah bank melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tersebut.

"Karena  rata-rata hampir terjadi di seluruh provinsi di IndonesiaSeluruh Kepolisian Daerah (Polda) sedang menangani perkara itu," tambahnyaMenurutnya, pengungkapan kasus pembobolan ATM masih terus melakukan operasi dan penyidik juga masih mengembangkan, serta memburu pelaku lainnya

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Boy Rafli Amar mengatakan, penjahat jaringan internasional diduga mengendalikan kasus pembobolan anjungan tunai mandiri (ATM) yang terjadi di Jakarta."Kami telah meminta bantuan interpol untuk menangkap tersangka yang berada di Australia dan Kanada," kata Boy.  Namun Polda Metro Jaya tidak menyebutkan identitas warga negara asing yang mengendalikan jaringan itu.

Dalam aksinya, jaringan internasional itu bekerja sama dengan para tersangka yang berada di dalam negeriJaringan dalam negeri berperan mencuri data-data ATM dengan menggunakan alat bernama skimmer sedangkan jaringan luar negeri berperan membaca data yang berada dalam skimmer.

Dari data yang terbaca itu, baik jaringan dalam negeri maupun luar negeri membuat ATM palsu dengan menggunakan data-data yang telah dicuriKartu ATM itu dapat dipakai untuk transaksi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kasus ini terungkap ketika Polda Metro Jaya menerima laporan bahwa ada sekitar 500 rekening nasabah Bank Centra Asia (BCA) dibobol dengan kerugian sekitar Rp700 juta pada akhir Agustus 2009.

Dengan bekerja sama dengan pihak BCA, polisi dapat mengungkap kasus ini setelah mencurigai seseorang yang bertransaksi di salah satu ATM di Pademangan, Jakarta Utara.

Orang yang dicurigai itu mengendarai sepeda motor Nopol B 64XXX SAGDari pemilik sepeda motor itu, polisi dapat menangkap sembilan tersangkaSalah satu tersangka bernama AR berperan memasang alat skimmer di mesin ATM untuk membaca data-data kartu ATM.

Data-data yang dicuri lalu dikirim ke Kanada dan Australia untuk dibacaMenurut Boy, tersangka AR hanya memasang di skimmer di satu mesin ATM saja"Kami masih mempelajari apa kasus ini terkait dengan kasus yang sama di Bali atau yang lainnya," ujarnya.(Lev/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Pastikan Buka HPN di Palembang


Redaktur : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler