jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Gerakan Perubahan (GarpU), Muslim Arbi meminta pihak kepolisian untuk tidak berlebihan dalam mengawal dan menjaga keamanan kegiatan Reuni 212 di kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Minggu (2/12).
"Polisi tidak perlu kerahkan pasukan dan peralatan besar-besaran seolah menciptakan ketegangan dan seperti akan ada perang," ujar Muslim Arbi kepada RMOL, Jumat (30/11).
BACA JUGA: Tak Ada Untungnya Jokowi - Maruf Datang ke Reuni 212
Dalam surat permohonan izin kegiatan yang dikirim ke kepolisian, panitia menyebut kegiatan akan dihadiri kurang lebih satu juta peserta.
Meski bakal dihadiri banyak peserta, Muslim Arbi meminta polisi tidak perlu khawatir.
BACA JUGA: Berita Terkini soal Ikut Reuni 212 Dapat Nilai A di UTS
"Ingat ketika acara 212 dilakukan di tahun 2017 lalu. Publik dan Kapolri kagum karena jutaan orang kumpul tapi tertib, rapi, aman dan damai. Bahkan tak ada rumput yang terluka, juga tidak ada sampah yang berserakan setelahnya. Bahkan umat nonmuslim yang melakukan perkawinan di gereja pun aman karena dikawal peserta 212," paparnya.
Sebaliknya, menurut dia, jika pihak kepolisian menghalangi dan mengintimidasi para peserta, maka korps cokelat melanggar tupoksinya sendiri.
"Sudah ada izin dari pihak kepolisian. Maka wajib hukumnya polisi menjaga keamanan dan ketertiban acara. Dan lagi pula Gubernur DKI sudah mempersilakan lapangan Monas untuk dipakai. Acara ini adalah juga ajang silaturahmi anak-anak bangsa," tukas Muslim. (dem/rmol)
BACA JUGA: Reuni 212 Positif Untuk Mengukuhkan Keindonesiaan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bisa Jadi Ini Sebab PKS Ngebet agar Kadernya Ikut Reuni 212
Redaktur : Tim Redaksi