jpnn.com, GOWA - Polisi menetapkan 29 orang tersangka atas kasus penyerangan disertai pembusuran kepada tiga orang warga Desa Manjalling, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Satu dari tiga korban tewas bernama Kadir Daeng Ngempo (51).
BACA JUGA: Bunuh Ibu-Aniaya Ayah, MKN Tewas di Kantor Polisi
"Para pelaku ini melakukan penyerangan, tetapi salah sasaran. Satu korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit terkena anak panah pada dada sebelah kiri," ujar Kapolres Gowa AKBP Reonald TS Simanjuntak saat rilis kasus, Rabu malam.
Dia mengatakan untuk korban terluka parah tertancap anak panah di bagian mata sebelah kanan atas nama Ardan (20) dan korban luka ringan atas nama Suardi (17).
BACA JUGA: Ibu Rumah Tangga Korban Pemerkosaan Meninggal Dunia
Ketiga korban merupakan warga Kabupaten Gowa.
Kapolres mengatakan dari 29 pelaku tersebut, ada sembilan orang dewasa, 20 orang lainnya pelajar dan masih di bawah umur.
BACA JUGA: Mbak Yunie Mengaku Bisa Meluluskan Calon Akpol dengan Syarat Bayar Rp 700 Juta
Namun demikian, masih ada sebelas orang lainnya diduga ikut serta terlibat yang kini dalam pengejaran petugas.
Para pelaku merupakan warga kampung Galesong, Kabupaten Takalar.
Barang bukti yang disita, tiga anak panah, senjata tajam jenis badik, 19 ponsel, pakaian pelaku, serta beberapa kendaraan roda dua yang digunakan saat menyerang para korban.
"Untuk sebelas orang ini diharapkan segera menyerahkan diri, tidak melawan, karena akan ditindak tegas oleh anggota," ucap mantan Kasat Reskrim Polrestabes Makassar ini.
Terkait tindak pidana tersebut, kata Reonald para tersangka dikenakan pasal 340 KUHPidana karena melakukan perencanaan pembunuhan berencana, juncto pasal 338, pasal 2 ayat (1) Undang-undang Darurat nomor 12 tahun 1951 terkait senjata tajam dan Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman pidana seumur hidup bagi pelaku dewasa.
Mengenai dengan pemicu kejadian, ungkap Reonald, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (28/3) sekitar pukul 23.45 Wita.
Motif tersebut karena salah paham dan ketersinggungan, tetapi belakangan salah sasaran.
Awalnya, karena pelaku utama berinisial P berusia dewasa dipukuli kakak AS yang tak lain pacar tersangka, alasannya tidak setuju pacaran dengan adiknya.
Karena tidak terima dipukul, P lalu memanggil rekan-rekannya untuk membalas. Namun belakangan salah sasaran.
Korban Kadir Daeng Empo kala itu sedang memindahkan gabah ke truk, lalu para ini pelaku ditegur agar pelan-pelan mengendarai motor. Karena emosi pelaku melepaskan anak panah ke arah korban.
"Melepaskan anak panah itu pelaku berinisial P kepada korban yang meninggal. Tadi siang sudah dimakamkan. Korban tertancap anak panah di mata usia dewasa," paparnya. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berulah Lagi, KKB Tembaki Kantor Kodim dan Bakar Rumah Guru
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti