Polisi Tembak Mati Bandit Curanmor

Senin, 17 Februari 2014 – 00:24 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Satu lagi bandit tewas diterjang timah panas polisi. Dua butir peluru menembus dada Abdul Komar, 45, yang menyerang petugas saat akan dibekuk. Pria yang tinggal di Jalan Simorejo, Surabaya itu ditangkap di Kuburan Rangkah di Jalan Kenjeran Jumat malam (14/2).

Kejahatan terakhir yang dilakukan Komar adalah pencurian sepeda motor di Jalan Nyamplungan Kamis dini hari (13/2). Korban bernama Abu Bakar Bachmid, 45, itu kehilangan sepeda motor Honda Vario bernomor polisi L 6108 TA.

BACA JUGA: Brankas Hanyut Akhirnya Bertuan

Kendaraan merah tersebut semula diparkir di teras rumah. Tapi, tiba-tiba saja motor itu raib saat Abu bangun tidur. Dia pun merasa sangat senang karena motornya bisa ditemukan petugas.

"Sepeda motor ini satu-satunya milik saya. Biasanya saya pakai keliling untuk berjualan cincin," ungkap Abu yang datang ke Mapolrestabes Surabaya kemarin. Dia pun berterima kasih kepada polisi yang bisa membekuk pelaku pencurian sepeda motor.

BACA JUGA: Dua Tembakan Tembus Tangan Nelayan

Track record Komar memang bukan pencurian itu saja. Berdasar catatan polisi, pria berkumis itu sudah empat kali masuk bui. "Hampir semua kasusnya berhubungan dengan pencurian kendaraan bermotor," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman.

Karir Komar menjadi penghuni hotel prodeo dimulai pada 1999. Saat itu dia tertangkap anggota Polwiltabes Surabaya lantaran menerima sepeda motor curian dan menjual lagi kepada seseorang yang bernama Sugik asal Simo Magerejo.

BACA JUGA: Dokter Dibius, Motor Dibawa Kabur

Yang kedua, pria kelahiran Bangkalan tersebut ditangkap anggota Polsek Sawahan pada 2003 karena kasus pencurian sepeda motor. Setelah keluar dari penjara, dia tertangkap lagi, kali ini oleh Polsek Bubutan pada 2004. Sangkaannya, pada saat itu, dia menerima sepeda motor curian dari seseorang bernama Said. Pada 2012, Said ditembak petugas dan akhirnya tewas.

Sekitar November 2013, Komar diketahui baru saja keluar dari penjara. Hukuman itu dia terima setelah pada akhir 2011 dibekuk anggota Polsek Gayungan. Dia terlibat pencurian kendaraan bemotor.

Setelah keluar dari penjara, bukannya tobat, Komar malah berulah lagi. Tapi, yang terakhir ini agak berbeda. Komar tidak lagi harus menghuni penjara, tapi langsung bablas ke kamar mayat.

Penangkapan itu bermula dari kring serse yang dilakukan anggota unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya di Jalan Kenjeran. Kegiatan rutin yang dipimpin Kanitresmob AKP Agung Pribadi tersebut ditujukan untuk mewaspadai pelaku tindak kriminal yang kerap menggunakan jalan itu sebagai lokasi kejahatan atau kadang jalur melarikan kendaraan curian ke Madura.

Malam itu polisi melihat Komar melintas dengan sepeda motor Honda Vario. "Pelaku sepertinya juga mengenali kami karena sudah berkali-kali tertangkap," kata Agung.

Dia menjelaskan, Komar semakin memacu kendaraannya setelah berpapasan dengan anggota. Merasa curiga, Agung dan seorang anggota pun mengejar pelaku. Tembakan peringatan ke udara sempat diletupkan untuk memberikan peringatan agar Komar mau berhenti.

Komar memang berhenti. Tapi, dia tak mau menyerah begitu saja. Dia menaruh sepeda motor di pinggir kuburan. Dia sendiri memilih lari ke dalam area makam.

Agung pun tak mau buruannya kabur. Dia juga turut merangsek masuk di sela-sela batu nisan. "Entah karena hampir terkejar, pelaku tiba-tiba berbalik arah dan mau menyerang dengan celurit," imbuhnya.

Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Agung langsung meletupkan pistolnya ke arah Komar. Dua tembakan ternyata mengenai dada pelaku. Setelah jatuh terkapar, polisi langsung mengangkat dan membawa pelaku ke rumah sakit. Di tengah perjalanan, Komar tak bernapas lagi.

Barang bukti yang ditemukan petugas saat penangkapan itu, antara lain, sebilah celurit dengan sarung kulit dan kunci T. Polisi juga mengamankan sepeda motor Vario L 6108 TA. Kemudian, sebuah dompet berisi KTP, SIM C, dan B1 yang menjelaskan identitas Komar. (jun/laz/c17/end)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Beraksi di Surabaya, Tertangkap di Salatiga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler