Polisi Tembak Mati Dua Pelaku Jambret Guru SD di Medan

Senin, 06 November 2017 – 20:26 WIB
Pistol. Ilustrasi: YouTube

jpnn.com, MEDAN - Polrestabes Medan akhirnya menembak mati dua pelaku jambret yang menewaskan guru SD bernama Orni, 57, pada akhir pekan lalu.

Kedua pelaku itu adalah Ronny Wijaya alias Mabrah, 19, warga Jalan Tani Asli Gang Haji Habas, Tanjunggusta, dan Bayu Pratama, 21, warga Jalan Sei Mencirim, Kompleks Sei Mencirim, Sunggal.

BACA JUGA: Curiga Anu Putrinya Membesar, Ternyata Pelakunya Sang Kakek

“Kemarin keduanya kita ringkus di kawasan Sunggal. Mereka melakukan perlawanan dan mencoba melukai petugas, sehingga kita beri tindakan tegas terukur,” kata Wakapolrestabes Medan AKBP Tatan Dirsan Atmaja didampingi Kasat Reskrim AKBP Febriansyah, dalam keterangan pers di RS Bhayangkara, Senin (6/11).

Diutarakan Tatan, selain menjambret guru tersebut, dua kawanan begal ini sudah melakukan puluhan kali aksi kejahatan. Terhitung sudah 41 Laporan Kepolisian (LP) untuk keduanya dan kemungkinan akan bertambah.

BACA JUGA: BNN Gagalkan Peredaran 30 Kg Sabu di Aceh Tamiang

“Bahkan pada 2016, seorang perempuan korban kejahatan kedua tersangka tewas,” jelas Tatan.

Sebagaimana diketahui, Orni yang tinggal di Jalan Nusa Indah Raya, Medan ini dijambret ketika berada di atas becak motor (betor) menuju rumahnya.

BACA JUGA: Digebuk Ayah Tiri, Anak Ambil Cangkul Lalu Berakhir di Sel

Menurut penuturan menantu korban, Joko, peristiwa itu terjadi pada Kamis (2/11) siang sekira pukul 12.30 WIB.

Selepas mengajar, Orni memberhentikan betor dari depan SDN 060919 yang ada di kawasan Jalan Setiabudi, tepatnya di dekat Titi Bobrok, Medan Sunggal.

“Ketika betor yang ditumpangi mertua saya melintas di Jalan Sei Sekambing, muncul dua orang laki-laki berboncengan naik motor jenis bebek. Kemudian, para pelaku ini menarik tas milik mertua saya,” sebut Joko.

Tak mau kehilangan harta bendanya, Orni pun melawan. Terjadi aksi saling tarik antara pelaku dan korban. Lantaran kalah tenaga, korban terjatuh dari becak motor.

“Ibu mertua saya sempat terseret di aspal dan kedua tangannya patah. Selai itu, bahu kirinya juga patah sepertinya,” tutur Joko.

Karena kondisinya mengkhawatirkan, pihak keluarga yang belakangan mendapat informasi membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Namun, untuk pemulihan patah tulang, korban dirujuk ke pengobatan tradisional Malumta yang ada di Jalan Pasar VII, Gang Telo Helvetia. (fir)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Perampok Nyaris Tewas Diamuk Warga, Lihat Nih Mukanya


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler