Otak utama penculikan adalah paman korban bernama A Hui (36)Ia ditangkap di bandara internasional Hang Nadim beberapa menit setelah dua eksekutor yang menculik korban bernama Hendra,29, dan Jeremi Sinaga alias Naga,26, ditembak dan diringkus polisi di kawasan perumahan Citra Batam, Batam Center.
Korban adalah anak pemilik Godiva Cafe, Goh Cin Huak Albuyong alias Buyung,36, ipar tersangka A Hui
BACA JUGA: Bank Kalbar Dirampok
Menurut Kapoltabes Barelang Kombes Pol Leonidas Braksan, korban diculik sejak pukul 22.00 WIB Selasa (15/12) lalu oleh para tersangka dan dilaporkan ke polisi sekitar pukul 06.00 WIB.Mantan Dirintel Polda Kepri ini mengungkapkan, setelah menculik korban, para tersangka atas inisiatif pamannya Ahui langsung meminta uang tebusan sebanyak Rp500 juta.
Selama berada ditangan para penculik, korban disekap, diikat dan mulutnya dilakban dan kepalanya ditutup pakai karung plastik lalu disembunyikan didalam mobil Suzuki APV sewaan warna hitam dengan nomor polisi B 7206 PJ.
Masih kata Leonidas, penyergapan yang dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim Poltabes Barelang Kompol Christian Tory itu berlangsung seru karena para tersangka berkali-kali mengelabui polisi dan menghambat proses transaksi pembayaran uang tebusan mengakibatkan polisi memberondong para tersangka dengan kendaraan yang mereka gunakan.
Korban berhasil diselamatkan dalam kondisi syok dengan sejumlah luka lebam dan ringan di bagian wajah, kaki dan tangannya
Menurut Christian, setelah mendapatkan laporan dari ibu korban Zaidar,34, pihaknya langsung melakukan penyelidikan dan mendapati keberadaan para tersangka yang nyaris mendapatkan uang tebusan dari orang tua korban dan berusaha kabur.
Christian menuturkan, sebelum diculik, korban dijemput oleh pamannya tersangka A Hui di BCM, Batam Center dan diajak jalan-jalan ke Nagoya Hill, Jodoh sekitar pukul 20.00 WIB
BACA JUGA: 5 Sapi Hilang, Warga Sumpah Massal
Tanpa curiga, korban yang terkenal akrab dengan tersangka itu hanya menurut.Tersangka A Hui juga mengungkapkan hal senada
Bak ceritera penculikan anak di sinetron maupun film-film
BACA JUGA: Ratusan Santri Bangkalan Kepung DPRD
Korban lalu diikat dan disekap didalam mobil sejak pukul 22.00 WIB hingga pembebasannya oleh polisi sekitar pukul 10.00 WIBTersangka Jeremi lalu menghubungi ibu korban Zaidar lewat ponselnya untuk meminta uang tebusan sebesar Rp500 juta karena anak mereka (Gerlin,red) telah diculik mereka."Mereka berkali-kali menelpon meminta uang tebusan dan mengancam akan membunuh korban jika peristiwa itu dilaporkan ke polisi," sebut Christian Tory.
Takut anak ketiga dari empat saudara itu dilukai, orang tua korban hanya pasrah dan menyanggupi permintaan para penculikPenculik dan orang tua korban sepakat melakukan transaksi di kompleks ruko Nagoya Newtown sekitar pukul 06.00 WIB
Lokasi transaksi ini dibatalkan oleh tersangka Jeremi dan Hendra karena orang tua korban telah melaporkan adanya peristiwa tersebutPergerakan polisi dan orang tua korban terdeteksi tersangka.
Penyamaran yang dilakukan polisi juga diketahuiTersangka kembali mengajak orang tua korban untuk bertransaksi di rumah sakit Bunda KandungLagi-lagi dibatalkan karena pelaku makin curiga adanya keberadaan polisi disekitar lokasi pertemuan.
"Mereka kembali mengajak orang tua korban untuk bertransaksi di kawasan Bank BNI, SeipanasTapi dibatalkan karena pergerakan polisi dicurigai," beber Tory.
Tersangka Hendra dan Jeremi akhirnya ditangkap di kompleks perumahan Citra Batam setelah keduanya melakukan kesepakatan baru yakni tukar menukar korban dan uang tebusan di kompleks perumahan tersebut
Dalam perjalanan menuju TKP, polisi berhasil mengidentifikasi kendaraan yang dipakai tersangka untuk menculik korbanTanpa sadar, menurut Christian, tersangka Hendra telah memantau pergerakan polisi menggunakan sepeda motor Honda Mega pro warna biru dengan nomor polisi BP 3374 EK
Jarak Hendra dan tersangka Jeremi cukup berjauhanDidalam mobil APV sewaan itu, korban telah dibackup mulutnya dengan lakbanKaki dan tangannya diikat sedangkan kepalanya dimasukan kedalam karung dan disuruh tidur di jok tengah mobil tersebut.
Takut kehilangan target, polisi dibawah kendali Kapoltabes Barelang langsung mengejar mobil tersangka yang terus melajuTembakan peringatan ke udara tak digubrisPolisi berusaha menembak ban belakang mobil para penculik tersebutDua tembakan mengenai bodi mobil bagian samping kiri sedangkanSatu tembakan yang dilepaskan Ipda Abdul Azis Septiadi memecahkan ban mobil para tersangka.
Mobil yang dikendarai Jeremi itu langsung menepiWarga Batuaji itu berusaha kabur meninggalkan korban di TKPUsahanya sia-siaPolisi langsung melumpuhkannya dengan tembakan tepat di paha kiriKorban berhasil diselamatkan dan dilarikan ke Mapoltabes Barelang.
Tersangka Hendra yang tak jauh dari TKP juga ditembak di betis sebelah kirinya setelah berusaha kabur menggunakan sepeda motor.
Kapolda Senang, Kasat Cemas
Aksi penyelamatan korban penculikan itu sangat menyenangkan Kapolda Kepri Brigjen Pol Pudji Hartanto dan Kapoltabes Barelang Kombes Pol Leonidas BraksanNamun Kasat Reskrim Kompol Christian Tory mengaku cemas jika terjadi insiden buruk yang bisa membahayakan nyawa korban.
Kapolda menegaskan, tindakan yang cukup cekatan yang dilakukan anggota Poltabes Barelang itu patut diapresiasi agar pelaku kejahatan terutama mereka yang berani melakukan tindak pidana keder.
"Saya tegaskan, jangan coba-coba lagi melakukan penculikan karena polisi akan bertindak tegas," ujar Pudji Hartanto kepada Batam Pos (JPNN Grup) usai penangkapan para etrsangka.
Kapolda mengungkapkan, pengungkapan kasus tersebut termasuk tercepat di Polda Kepri dan hal itu merupakan bagian dari bentuk quick respons polisi atas laporan korban maupun masyarakat.
Pudji Hartanto mengatakan pengungkapan kasus tersebut tak terlepas dari peran serta masyarakat di kota ini yang membantu polisi memberikan informasi.
"Kalau masyarakat cepat melapor, polisi akan cepat bertindak juga," ujar mantan Wakapolda Banten itu.
Berbeda dengan Kapolda, Kasat Reskrim Kompol Christian Tory mengaku sangat cemas pada awal penangkapan para tersangka karena anggotanya terlibat aksi kejar-kejaran dan menembak kendaraan tersangka yang didalamnya ada korban.
"Deg-degan juga saat anggota berusaha menembak mobil maupun tersangkaTakutnya peluru mental mengenai tubuh korban," ungkap Christian.
Menculik untuk Bayar Utang
Tersangka A Hui, mengaku nekat mengatur skenario penculikan ponakannya Gerlin bersama dua rekannya Hendra dan Jeremi untuk membayar utang dan membuka usaha di Jakarta.
"Utang saya sekitar Rp200 jutaSaya khilaf, makanya penculikan itu kami lakukan," kata A Hui, di Mapoltabes Barelang.
Ia mengaku menyesali perbuatannya tega menculik Gerlin yang sangat dekat dengannya jika berlibur ke BatamKarena desakan ekonomi itulah, A Hui langsung menghubungi tersangka Jeremi Sinaga yang telah dikenalnya sejak setahun lalu.
Untuk memuluskan aksi mereka, Jeremi lalu mengajak temannya HendraMenurut rencana kata dia, setelah mendapatkan uang tebusan tersebutHendra mengatakan, ia dijanjikan imbalan uang Rp150 juta sedangkan Jeremi mendapat Rp100 juta dari Rp500 juta yang diminta dari orang tua korban.
"Kalau sukses dapat uang tebusan, kami dijanjikan mendapat Rp250 juta," ujar Jeremi yang ternyata seorang supir taksi di Mapoltabes.(d)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hijaukan Hutan, Kerahkan Murid SD
Redaktur : Tim Redaksi