Polisi Temukan Kaki dan Kepala Jurnalis Korban Mutilasi

Senin, 09 Oktober 2017 – 19:16 WIB
Jurnalis yang terbunuh, Kim Wall. Foto: AFP

jpnn.com, KOPENHAGEN - Kepala Kim Wall, jurnalis Swedia yang ditengarai jadi korban pembunuhan saat meliput berita, ditemukan. Setelah hampir dua bulan pasca kematiannya, polisi menemukan kepala perempuan 30 tahun itu di Teluk Koge.

Tidak jauh dari lokasi tersebut, polisi menemukan tubuh telanjang Wall pada 21 Agustus lalu.

BACA JUGA: Usai Habisi Nyawa Istri, Suami Lanjut Bakar Rumahnya

’’Penyelam kami menemukan kepala, dua kaki, dan pakaian jurnalis Swedia yang tewas dibunuh itu pada Jumat tengah hari (6/10),’’ kata Jens Moeller Jensen, penyelidik Kepolisian Kopenhagen, dalam jumpa pers Sabtu (7/10).

Kepala dan dua kaki Wall ditemukan di dalam sebuah tas plastik yang juga berisi pakaian sang reporter. Yakni, baju (atasan), rok pendek, kaus kaki, dan sepatu.

BACA JUGA: Anak Durhaka, Bunuh Ibu Kandung dengan Sadis

Selain kepala, kaki, dan pakaian Wall, di dalam tas plastik itu ditemukan sebilah pisau. Sayangnya, Jensen tidak mau berbicara banyak tentang senjata tajam tersebut.

’’Kami juga menemukan beberapa logam yang sepertinya sengaja diletakkan di dalam tas plastik tersebut sebagai pemberat,’’ ungkapnya. Pada Agustus polisi juga menemukan pemberat di tubuh Wall yang dibuang di Koge Bay.

BACA JUGA: Ingat, Film G 30 S/PKI Terlalu Sadis sebagai Tontonan Anak

Setelah melakukan investigasi awal, kepolisian menyebutkan bahwa tengkorak kepala Wall utuh. Bahkan, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.

Hal itu berbeda dengan klaim Peter Madsen dalam sidang. Madsen yang merupakan narasumber Wall sekaligus pencipta dan pemilik kapal selam UC3 menyatakan, Wall tewas setelah kepalanya terbentur lubang palka kapal selam.

Sejak Wall menghilang pada 11 Agustus dan UC3 kandas pada hari yang sama, kecurigaan mengarah pada Madsen. Pria 46 tahun yang dikenal sebagai inventor tersebut merupakan satu-satunya individu yang bersama Wall sejak 10 Agustus.

Mereka bersama-sama naik UC3 karena Wall yang merupakan jurnalis freelance itu sedang dalam misi meliput kapal selam buatan Madsen tersebut.

Kapal selam itu kali terakhir terdeteksi di perairan yang memisahkan Denmark dan Swedia pada 11 Agustus sekitar 30 menit sebelum tenggelam.

Saat Madsen membunyikan alarm darurat dan ditolong petugas, tidak ada orang lain di dalam kapal selam yang kandas tersebut.

Awalnya, kepada polisi, pengusaha nyentrik itu mengatakan bahwa Wall telah diturunkan di Pulau Refshalen sebelum kapal selamnya kandas.

Hari berikutnya, Madsen mengungkapkan bahwa Wall tewas dalam insiden di kapal. Saat itu dia tergelincir ketika membuka lubang palka dan kepala Wall terantuk pintu lubang palka.

Wall, menurut Madsen, langsung meluncur dan jatuh ke dalam kapal selam hingga tewas. Karena panik, dia lantas berusaha menguburkan Wall di lautan. Tentang fakta bahwa Wall dimutilasi, Madsen tidak punya alasan yang tepat.

Sejak 11 Agustus sampai sekarang, Madsen mendekam di tahanan. Statusnya berubah dari saksi menjadi tersangka setelah polisi menemukan tubuh Wall dari leher sampai paha, di Teluk Koge pada 21 Agustus.

Dalam penyelidikan diketahui bahwa ada 15 luka tusuk di tubuh tanpa tangan tersebut. Dugaan pembunuhan pun kian kuat.

Status tahanan Madsen bakal berakhir pada 31 Oktober. Setelah itu, pengadilan akan menentukan apakah dia tetap ditahan atau tidak. Namun, dengan penemuan kepala dan kaki Wall, Madsen tampaknya akan mendekam lebih lama di penjara.

Sampai sekarang, satu-satunya bagian tubuh Wall yang belum ditemukan adalah tangan. (AP/Reuters/BBC/CNN/c15/hep)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pembunuh Pasutri Jepang Akhirnya Menyerahkan Diri


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler