Polisi Tertabrak Kereta Api Masih Diobservasi Dokter

Jumat, 24 Oktober 2014 – 19:43 WIB
Bangkai mobil APV hitam bernopol E 1818 TR masih tergeletak di pinggir rel perlintasan Desa Suci Kecamatan Mundu, Rabu (22/10). Kecelakaan itu mengakibatkan empat orang tewas dan dua diantaranya anggota sat reskrim Polres Pelabuhan tanjung Priok. Foto: Deni/Radar Cirebon/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Dua anggota Polri yang tewas saat mobil Suzuki APV E 1818 TR yang ditumpanginya tertabrak Kereta Api Express di perlintasan Wanasari, Cirebon, Jawa Barat, Rabu (22/10), diketahui merupakan Anggota Buser Polres Tanjung Priok, Jakarta.

Keduanya adalah Brigadir Polisi Kepala Irwandi Malik dan Brigadir Polisi Triono. Mobil itu berisikan sembilan orang.

BACA JUGA: Tahanan Pakai HP di Rutan, KPK Perketat Kunjungan

Empat di antaranya anggota Polri, lima orang adalah tersangka kasus dugaan penggelapan truk tronton yang berisi 20 ton kacang tanah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto menjelaskan, kedua Anggota Polres Tanjung Priok, itu sudah dibawa ke kampung halaman masing-masing yakni Palembang, Sumatera dan satu lagi ke Klender, Jakarta Timur.

BACA JUGA: Ditetapkan SBY, Komisioner KASN Bakal Dilantik Jokowi

Sedangkan dua anggota Polri lainnya yang mengalami luka berat dan patah kaki, masih dirawat di rumah sakit di Cirebon. "Masih diobservasi dokter. Kalau dinyatakan sudah bisa dipindah, maka akan segera dipindah," kata Rikwanto di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (24/10).

Selain dua anggota Polri, dalam kecelakaan itu dua tersangka juga tewas. Tiga tersangka lainnya selamat. Rikwanto menjelaskan, dua  tersangka yang meninggal sudah dikembalikan ke keluarga di daerah Kuningan.

BACA JUGA: Senin, Paling Telat Pertimbangan DPR Diserahkan ke Jokowi

"Keluarganya sudah memaklumi karena benar,  tewasnya tersangka benar tertabrak kereta bersama dengan dua anggota polisi (yang juga meninggal)," katanya.

Sedangkan tiga tersangka lainnya, sudah dibawa ke Jakarta. Menurut Rikwanto, kasusnya tetap diteruskan dan dikembangkan.

"Karena tidak menutup kemungkinan akan ada pelaku-pelaku baru," katanya. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Masalah Yang Terjadi Jika Kemdikbud Dipisah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler