Polisi Tewas Tertembak Pistolnya Sendiri

Sabtu, 10 Juli 2010 – 13:48 WIB
BANTUL-Brigadir Kepala Dedi Kusnaidi (34), anggota Satlantas Polres Bantul yang bertugas di Samsat Bantul tewas,  Sebuah peluru yang diduga berasal dari senjata revolver miliknya, menembus pinggang Dedi yang langsung membuatnya tersungkur tak berdayaInsiden itu terjadi sekitar pukul 05.05 pagi saat suami dari Aan Siti Agustina ini tengah bersiap-siap untuk mengenakan seragam dinas

BACA JUGA: Dewan Sweeping Penjual Asesori Elpiji

Kebetulan pagi itu Dedi harus berangkat lebih awal karena dia mendapat tugas untuk ikut dalam pengamanan acara penutupan Muktamar Muhammadiyah di UMY.

Kapolres Bantul AKBP Joas Feriko Pandjaitan, SIK membenarkan insiden tersebut
Kapolres juga memberikan penjelasan secara rinci insiden yang menewaskan salah satu anggotanya itu

BACA JUGA: Kosmetik Berbahaya Beredar Disampang

"Saat itu dia tengah bersiap untuk ikut apel pagi pengamanan penutupan muktamar," kata Kapolres.

Seperti biasanya, lanjut Kapolres, istri dari almarhum selalu ikut menyiapkan segala sesuatu yang akan dibawa Dedi dalam menjalankan tugas kedinasan, mulai dari pakaian hingga perlengkapan lainnya
"Mereka memang dikenal sebagai keluarga yang sangat harmonis, sehingga istrinya selalu menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan suaminya," jelas Kapolres.

Lebih detail, Kasatreskrim AKP Danang Kuntadi menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi saat Bripka Dedi usai mandi dan akan mengenakan seragam dinas

BACA JUGA: Rampok Rampas Sepeda Motor Siswi SMP

Saat itulah istrinya juga tampak sibuk menyiapkan perlengkapan Dedi"Tiba-tiba senjata milik Dedi meledak dan satu pelurunya menembus bagian pinggang kanan," kata Danang Kuntadi.

Dedi yang masih mengenakan handuk dan pakaian dalam, langsung tersungkur di rumahnya, Asrama Polri Polres Bantul No 11-AMendengar ledakan senjata tersebut, sejumlah tetangga Dedi yang juga anggota polisi langsung mendatangi rumah Dedi dan melarikannya ke RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

"Kami tidak tahu pasti apakah dia meninggal saat di rumah atau di perjalananYang jelas saat berada di PKU, Bripka Dedi sudah dinyatakan meninggal dunia," imbuh Kapolres yang juga menegaskan bahwa ledakan yang terjadi dari senjata milik Dedi hanya sekali dan peluru yang menembus tubuh Dedi juga hanya satu butir.

Meski insiden ini diduga kuat sebagai kecelakaan, namun Kapolres menegaskan bahwa pihaknya tetap akan melakukan penyelidikanLangkah awal yang sudah dilakukan adalah melakukan outopsi, memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah TKP berikut mengamankan dan memeriksa barang bukti senjata api milik Dedi.

"Akan tetapi hingga saat ini kami masih belum bisa meminta keterangan dari istri almarhumSebab yang bersangkutan masih tampak shock dan belum layak untuk dimintai keterangan," kata Kapolres.

Pemeriksaan terhadap istri korban ini dipandang sangat perlu untuk dilakukanPasalnya, saat insiden tersebut terjadi, satu-satunya saksi yang ada di TKP adalah istrinyaSelain itu peluru tersebut juga menembus bagian pinggang korban sehingga logika umumnya menyebutkan bahwa saat meledak senjata itu tidak dipegang oleh korban.

"Dari outopsi yang dilakukan juga akan diketahui apakah peluru itu langsung mengenai korban atau memantul lebih duluOutopsi juga dilakukan untuk mengetahui jarak senjata tersebut saat meledakSedangkan senjata juga sudah diteliti oleh labfor yang khusus datang untuk kasus ini," kata Kasatreskrim AKP Danang Kuntadi(ufi/aj/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPO Perampokan Di Dor Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler