Polisi Tunda Penyerahan Jenazah Teroris   

Jumat, 18 Mei 2018 – 12:24 WIB
Jenazah. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Polda Jatim urung menyerahkan jenazah para teroris kepada keluarga pada Kamis (17/5). Rencananya, jenazah tersebut diserahkan pagi ini di kamar jenazah RS Bhayangkara.

Sedianya, kemarin Polda Jatim mengumumkan delapan nama pelaku bom bunuh diri yang akan diserahterimakan kepada keluarga.

BACA JUGA: Mereka tak Waras? Begini Penjelasan Ali Fauzi

Sepuluh ambulans yang dipinjamkan oleh Pemkot Surabaya dan beberapa instansi sudah disiapkan di lahan parkir belakang RS Bhayangkara. 

Begitu pula personel pengawalan yang bersiaga. Namun, hingga sore pihak keluarga tidak muncul di kamar jenazah.

BACA JUGA: Penjual Air Galon Sempat Penasaran Sikap Terduga Teroris

Kabidhumas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera menyatakan, pihaknya dengan terpaksa menunda penyerahan delapan jenazah tersebut.

“Alasannya faktor dari keluarga (jenazah),'' ujarnya saat ditemui di kamar mayat RS Bhayangkara kemarin. Dia menolak menjelaskan lebih lanjut apa yang membuat terjadinya penundaan itu.

BACA JUGA: Cerita soal Bisikan dan Pelukan Dita Oeprianto ke Putranya

Selain itu, Polda Jatim urung mengumumkan nama-nama delapan jenazah yang akan diserahkan. 

Tak lama berselang setelah penyerahan jenazah dipastikan ditunda, semua persiapan serah terima ditarik lagi. Personel untuk pengawalan jenazah kembali bertugas seperti biasa. 

Begitu pula sepuluh ambulans yang stand by dipulangkan ke tempat masing-masing. Ambulans dan mobil jenazah itu sebenarnya sudah membawa peti-peti putih untuk tempat jenazah.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin mengimbau seluruh keluarga jenazah pelaku bom bunuh diri dan terduga teroris untuk segera mengambil jenazah keluarganya. 

Sebab, jika tidak kunjung diambil, jenazah tersebut segera dikuburkan.

"Kami beri tenggat waktu selama tiga hari. Jika tidak, kami akan berkomunikasi dengan pihak pemerintah, kota, atau kabupaten untuk dimakamkan di TPU (tempat pemakaman umum) setempat," ujar jenderal dengan dua bintang di pundak tersebut.

Sejauh ini, hanya ada dua keluarga yang telah melakukan konfirmasi. Mereka adalah keluarga besar Tri Murtiono dan Dita Oepriarto. 

"Kalau yang di rusun (Anton Ferbrianto dan keluarga, Red) itu keluarganya hanya mau menjenguk anaknya yang selamat. Belum ada kepastian kapan akan mengambil jenazahnya," jelas Machfud. (byu/bin/c6/eko/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pernikahan Puji dengan Dita Oeprianto Tanpa Restu Orang Tua


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler