jpnn.com, JAWA BARAT - Tim gabungan kepolisian yang menyelidiki kecelakaan beruntun Tol Cipularang KM 92, Kabupaten Purwakarta, akhirnya menyampaikan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Tabrakan beruntun yang disebabkan truk trailer Hino itu melibatkan 17 kendaraan, dan menewaskan satu orang anak serta 29 korban luka-luka.
BACA JUGA: Irjen Aan Suhanan Ungkap Fakta Terbaru Soal Kecelakaan di Tol Cipularang
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, pascakejadian polisi melakukan olah TKP menggunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA).
Hal tersebut guna mengetahui penyebab kecelakaan beruntun Tol Cipularang.
BACA JUGA: BPTD Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
Dari hasil olah TKP, ditemukan adanya bekas rem truk trailer dengan jarak 200 meter sebelum titik kejadian.
"Hasil olah TKP ditemukan bekas rem yang dicurigai bekas rem truk trailer, letak bekas rem berada 200 meter sebelum titik tabrak. Panjang bekas rem 30 meter, ditemukan kumpulan jejak bekas terjadinya kecelakaan beruntun di TKP," kata Jules dalam konferensi pers, Sabtu (16/11).
BACA JUGA: Belajar dari Kecelakaan di Tol Cipularang KM 92, Ayo, Biasakan Cek Rem Kendaraan
Saat kejadian, sopir truk berinisial R diduga mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Analisis polisi menemukan bahwa posisi kendaraan saat itu berada dalam gigi lima.
"Persneling truk trailer sesaat setelah kejadian pada posisi persneling 5, terlihat di dashboard mobil indikator tekanan angin rem. Bagian depan dan belakang pada posisi bar ketiga," jelasnya.
Jules menambahkan, sopir juga diduga berupaya melakukan pengereman saat kendaraan melaju di tikungan curam.
Namun fungsi rem gagal dilakukan yang menyebabkan truk menabrak belasan kendaraan.
"Ada indikasi kampas rem pernah terlalu panas, karena berubah warna," imbuhnya.
Polisi pun telah menetapkan sopir R sebagai tersangka kecelakaan beruntun dan dilakukan penahanan untuk proses hukum lebih lanjut.. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina