jpnn.com, CIANJUR - Polres Cianjur mengungkap ada temuan baru setelah menggelar rekonstruksi kasus penyiraman air keras yang dilakukan seorang WNA Arab Saudi bernama Abdul Latif kepada istrinya.
Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan mengungkapkan ada dugaan tersangka Abdul Latif dengan sengaja meminumkan air keras, sebelum menyiram ke tubuh korban.
BACA JUGA: Simak Penjelasan AKBP Doni Soal Perkembangan Kasus Penyiraman Air Keras WNA Arab Saudi
"Itu di awal pemeriksaan ada dugaan bahwa korban itu dimasukkan air keras oleh tersangka, tetapi pada rekonstruksi tidak diakui," kata AKBP Doni dihubungi JPNN.com, Jum'at (3/12).
Saat rekonstruksi tersangka memperagakan cara menyiram air keras ke tubuh istrinya secara rinci.
BACA JUGA: Info Terkini dari AKP Septiawan Soal WNA Penyiram Istri dengan Air Keras, Tak Disangka
Dari reka ulang tersebut diketahui kalau posisi korban sebelum disiram air keras menghadap tersangka dengan badan setengah berdiri.
"Bisa saja terjadi, karena posisi korban pada saat disiram (air keras) setengah berdiri menghadap ke tersangka, kemudian tersangka ini menyiramkan air keras ke arah mulut korban. Jadi ada dugaan terminum (air keras)," bebernya.
BACA JUGA: Ini Motif WNA Arab Saudi Siram Istri dengan Air Keras, Astaga, Jangan Ditiru
Karena itu, AKBP Doni mengatakan pihaknya masih perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan dugaan tersebut berdasarkan hasil laboratorium forensik.
"Nanti ketahuan berapa kandungannya, apa saja yang terkandung dalam lambung korban. Kalau memang cairannya hanya sedikit, dugaan terminum kepada korban, itu mungkin, tetapi dipastikan dengan hasil laboratorium forensik," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Abdul Latif sempat kabur sebelum akhirnya berhasil ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta setelah menyiram air sang istrinya yang bernama Sarah (21).
Aksi keji itu dilakukan Abdul Latif pada Sabtu (20/11) sekitar pukul 02.00 dini hari di Desa Sukamaju, Cianjur, Jawa Barat.
Nyawa Sarah tidak tertolong saat mendapatkan perawatan di RSUD Cianjur karena luka bakar serius. (mcr27/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina