jpnn.com - PALEMBANG - Tim Polrestabes Palembang, Polda Sumatera Selatan, menyelidiki kebakaran di Pabrik Couvire STG Batu Bara di area PT Pupuk Sriwijaya.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah mengatakan selain melakukan pengecekan tempat kejadian perkara (TKP), petugas juga berupaya menghimpun keterangan dari sejumlah saksi, terutama petugas pabrik dan keamanan yang mengetahui kejadian kebakaran.
BACA JUGA: 3 Orang Tewas Akibat Kebakaran Hotel di Melawai Jaksel
"Tim sekarang sedang bekerja di lokasi kebakaran untuk mengungkap penyebab kebakaran dan hal lain, termasuk kemungkinan ada tidaknya korban jiwa," kata Haris di Palembang, Jumat (18/8).
Dia menjelaskan untuk melakukan olah TKP, tim Polrestabes Palembang dan Polsek Kalidoni, didukung oleh Tim Laboratorium Forensik Polda Sumsel.
BACA JUGA: Prostitusi Online di Banda Aceh Terbongkar Setelah Polisi Menyamar Jadi Hidung Belang
"Kegiatan olah TKP diharapkan berjalan dengan baik dan saksi memberikan keterangan dengan sebenarnya, sehingga bisa diungkap secepatnya penyebab kasus kebakaran itu," ungkapnya.
Pihaknya menerima laporan pada Jumat (18/8) sekitar pukul 01.55 WIB, terkait kejadian kebakaran Pabrik Counvire STG Batu Bara di kawasan PT Pusri Palembang.
BACA JUGA: Polisi Bebaskan Pria yang Mengalungkan Bendera Merah Putih ke Leher Anjing
Setelah menerima laporan itu, kata dia, pihaknya melakukan langkah-langkah fungsi kepolisian, seperti mendatangi dan mengamankan TKP, serta mengambil keterangan saksi-saksi.
Dia mengatakan kebakaran bisa dikendalikan setelah puluhan petugas dan lima mobil pemadam kebakaran PT Pusri diturunkan.
Sehingga kebakaran tidak meluas ke kawasan perumahan dan pabrik PT Pusri.
Dia menjelaskan dari keterangan saksi, yaitu petugas keamanan PT Pusri, kejadian kebakaran diduga akibat gesekan bahan bakar batu bara yang mengenai kabel dari lantai dasar hingga api merambat dan membesar, kemudian membakar bangunan atas pabrik Counvire STG Batu Bara.
Dia mengatakan beberapa saksi yang diminta keterangannya yakni M Aris Munandar (34) Satpam PT Pusri, Ahmad Faisal (30) dan Ronald Sandi (40) keduanya Satpam PT GUI. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi