JAKARTA—Polri mengaku akan mendalami pelaku penembakan warga dalam aksi unjukrasa di Batam, Kepulauan Riau pekan laluIni menindaklanjuti jatuhnya korban dalam unjukrasa yang berakhir rusuh saat ribuan buruh meminta kenaikan upah minimum itu.
‘’Nanti akan diteliti, Kan dari Propam juga berjalan
BACA JUGA: Olah TKP Terkendala Bangkai Jembatan
Akan dilihat bagaimana proses penggunaan senjata api yang digunakan dalam peristiwa ituSeperti diketahui ribuan buruh bergabung dalam aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Batam Kepri pekan lalu
BACA JUGA: Jelang HUT OPM, Polri Tambah Pasukan ke Papua
Mereka menuntut kenaikan upah minimum yang diberlakukan di kawasan industri tersebutData kepolisian menyebut dalam aksi ini sejumlah orang mengalami luka-luka yakni dua anggota Satpol PP, dua anggota Brimob dan seorang warga sipil
BACA JUGA: Mayoritas Bocah di NTT Pernah Nonton Film Porno
Sementara dari pihak demonstran enam orang luka-luka dan tiga lainnya terkena peluruSelain itu 11 mobil rusak yang terdiri dari dua mobil Pol PP dan sembilan mobil polisi.Namun demikian secara umum Boy, sangat menyesalkan adanya aksi anarkis yang terjadi dalam aksi unjukrasa ituSeharusnya kerugian tersebut tidak akan terjadi jika aksi dilakukan secara baik.
‘’Yang di Batam kan sebenarnya apabila kita lakukan dengan kepala dingin, pikiran yang jernih, saya yakin tidak perlu lahTidak perlu melakukan pengrusakan terhadap kantor polisi, kendaraan polisiArtinya teruslah berdialog,’’ tambahnya.
‘’Unjuk rasa itu adalah sesuatu yang dijamin undang-undangTapi mekanismenya, tata caranya, jangan sampai melanggar undang-undang,’’pungkasnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Jembatan Kutai Dites DNA
Redaktur : Tim Redaksi