jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra akhirnya melaporkan Ratna Sarumpaet ke Polda Metro Jaya terkait pengakuan mantan juru kampanye Prabowo Sandiaga - S Uno itu soal penganiayaan yang ternyata bohong belaka. Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra M Syafii mengatakan, keputusan partainya memolisikan ibunda Atiqah Hasiholan sudah melalui berbagai pertimbangan.
“Saya kira pertimbangan-pertimbangan itu teknis ya. Itu memang ada bidang yang mengurusi hal itu kenapa kemudian diputuskan melaporkan, kenapa waktu itu dipertimbangkan dilaporkan atau tidak,” kata Syafii di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/10).
BACA JUGA: Ahmad Dhani Ingin Kunjungi Ratna Sarumpaet
Menurut Syafii, berdasar berbagai pertimbangan itu pula partainya memutuskan melaporkan Ratna. “Ini kan risiko yang harus diterima akibat pengakuan kebohongan Ratna Sarumpaet,” kata anggota Komisi III DPR, itu.
Syafii menambahkan, Partai Gerindra tak pernah merasa dirugikan ketika memberikan empati kepada Ratna yang mengaku dizalimi. Hanya saja, ternyata Ratna berbohong.
BACA JUGA: Amien Rais Diperiksa Rabu, Massa PA 212 Siap Kawal
“Kami tidak pernah merasa rugi itu. Tapi, kalau kemudian yang membuat pengakuan berbohong, kami minta maaf dong kepada publik ternyata kami dibohongi, mau diapakan lagi?” katanya.
Politikus yang akrab disapa dengan panggilan Romo itu mempertanyakan pihak-pihak yang menyebut partainya yang menjadi korban kebohongan justru dianggap jahat. Syafii lantas menyindir Joko Widodo yang sejak kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mengumbar berbagai janji tapi tak bisa menepatinya.
BACA JUGA: Aneh, Ratna Sarumpaet Dulu Dukung Jokowi-Ahok
“Apakah itu sebuah kejahatan, mungkin akan kami samakan. Kalau dibohongi sebuah kejahatan, berarti penduduk Indonesia hari ini sedang melakukan kejahatan karena semuanya dibohongi,” ungkap Syafii.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Muannas: Enggak Fair jika Tersangkanya Hanya Ratna Sarumpaet
Redaktur : Tim Redaksi