Politik Memecah Belah Negeri, Presiden Haiti Ditembak Mati

Rabu, 07 Juli 2021 – 20:38 WIB
Pengunjuk rasa berlari melewati ban yang dibakar saat aksi unjuk rasa menuntut pengunduran diri Presiden Haiti Jovenel Moise, pada peringatan ke-217 Pertempuran Vertieres, pertempuran utama terakhir kemerdekaan Haiti dari Prancis, di Port-au-Prince, Haiti, Rabu (18/11/2020). Foto: REUTERS/Andres Martinez Casares/WSJ/djo

jpnn.com, PORT-AU-PRINCE - Presiden Haiti Jovenal Moise ditembak mati oleh penyerang tak dikenal di kediaman pribadinya, Selasa (6/7) malam.

"Aksi tidak manusiawi dan barbar," kata Perdana Menteri Sementara Claude Joseph mengenai insiden menggemparkan itu, Rabu (7/7).

BACA JUGA: Wabah Corona Melanda Haiti, Direktur Rumah Sakit Pusat Malah Diculik Penjahat

Istri Moise terluka dalam peristiwa itu dan mendapat perawatan medis, kata Joseph dalam sebuah pernyataan.

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya gelombang kekerasan terkait politik di negara Karibia yang miskin itu.

BACA JUGA: Badrodin Haiti Siap Datangkan Pelatih Karate dari Jepang

Dengan situasi Haiti yang terpecah secara politik, ditambah krisis kemanusiaan dan kelangkaan makanan, ada kekhawatiran kekacauan makin meluas.

"Semua tindakan diambil untuk menjamin kelangsungan negara dan untuk melindungi bangsa," kata Joseph.

BACA JUGA: Nasib Tragis Perempuan Haiti yang Diperkosa Pasukan Perdamaian PBB

Suara tembakan terdengar di seluruh ibu kota. Port-au-Prince mencatat aksi kekerasan meningkat ketika geng-geng saling berperang dan polisi menguasai jalan-jalan.

Kekerasan itu dipicu oleh meningkatnya kemiskinan dan ketidakstabilan politik.

Moise telah menghadapi protes sengit sejak menjabat sebagai presiden pada 2017. Tahun ini oposisi menuduhnya berusaha memaksakan kediktatoran dengan melampaui mandatnya dan menjadi lebih otoriter. Tuduhan itu dibantah oleh Moise. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler