jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR Refrizal, menilai kereta cepat Jakarta-Bandung, yang akan digarap PT Kereta Cepat Indonesia China sebagai Konsorsium BUMN dengan China Railways yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo, tidak menguntungkan.
Penolakan pernah disampaikan Refrizal terhadap megaproyek dengan dana awal Rp5,9 triliun tersebut dengan mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo. Namun, bukannya membatalkan, proyek ini diserahkan kepada perusahaan asal China.
BACA JUGA: Soal Gafatar, DPR Kritik Pengawasan Pemerintah
"Kereta cepat ini belum layak dikerjakan apalagi Jakarta-Bandung masih ada jalan tol, kereta api biasa. Setelah saya buat surat terbuka, Pak Jokowi menyetop diskusi. Saya kira beliau membatalkan tapi malah menunjuk China," kata Refrizal dalam dikusi bertajuk "Dibalik Kereta Cepat" di Jakarta, Sabtu (23/1).
Secara pribadi, politikus asal Sumbar ini juga pernah menyampaikan kepada Dubes China, bahwa kerjasama yang akan dibangun harus menguntungkan.
BACA JUGA: Bupati Dompu: Kalau Mau Sukses, Harus Berani Gila
"Semua harus untung, negara harus untung, rakyat harus untung. Jadi bukan tidak setuju tapi apakah proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini menguntungkan," pungkasnya.(fat/jpnn)
BACA JUGA: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Bikin Bangkrut BUMN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Balik Kereta Cepat, Ada Papa Minta Cepat
Redaktur : Tim Redaksi