Politikus Australia Anggap Kematian Ratu Elizabeth Peluang Emas, Langsung Tancap Gas!

Jumat, 09 September 2022 – 19:40 WIB
Ratu Inggris Elizabeth II. Foto: royal.uk

jpnn.com, SYDNEY - Warga Australia berduka atas kematian Ratu Inggris Elizabeth II yang mengembuskan napas terakhir di Balmoral, Skotlandia, Kamis (8/9).

Namun, bagi kaum republikan, tragedi nasional bangsa Inggris itu adalah peluang emas untuk menghidupkan kembali perdebatan lama tentang hubungan Australia dengan pihak kerajaan.

BACA JUGA: Ratu Elizabeth II Pemimpin Minim Warisan atau Pengusung Era Keemasan?

Australia adalah salah satu negara Persemakmuran yang masih menempatkan raja Inggris sebagai kepala negara.

Australia telah lama memperdebatkan perlunya mempertahankan hubungan ini. Referendum untuk menjadikan Australia sebuah republik pada 1999 gagal dengan 55% pemilih menentang perubahan.

BACA JUGA: Ratu Elizabeth Meninggal Dunia, Charles Bakal Jadi Raja Tanpa Mahkota

"Pikiran kami bersama keluarganya dan semua yang mencintainya. Sekarang Australia harus bergerak maju," kata pemimpin Partai Hijau Australia Adam Brandt, seorang republikan terkemuka.

"Kami membutuhkan perjanjian dengan orang-orang First Nations, dan kami perlu menjadi republik," tulisnya di Twitter.

BACA JUGA: Ratu Elizabeth Wafat, Suara Sumbang Bermunculan di Bekas Jajahan

Bandt dituduh, bahkan oleh beberapa rekan republikan, tidak sopan dengan mengangkat masalah ini hanya beberapa jam setelah kematian ratu.

"Bukan waktu yang tepat untuk menyerukan republik terlepas dari di mana Anda duduk di spektrum monarki/republik. Tidak menghormati setelah masa pengabdiannya yang panjang," kata salah satu pengikut Bandt menanggapi tweet tersebut.

Gerakan Republik Australia juga menyampaikan belasungkawa sambil mencatat bahwa ratu telah mendukung hak Australia untuk menjadi negara yang sepenuhnya merdeka selama referendum 1999, dengan mengatakan dia telah menegaskan bahwa itu adalah "masalah bagi rakyat Australia dan mereka sendiri untuk memutuskan."

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese telah berbicara untuk mendukung gerakan menuju republik. Namun, pada hari Jumat dia berkata: "Hari ini adalah hari untuk satu masalah dan satu masalah saja, yaitu untuk memberi penghormatan kepada Ratu Elizabeth II."

Perdebatan serupa terjadi di Karibia, di mana Jamaika telah mengisyaratkan akan segera mengikuti Barbados dalam membolos pemerintahan kerajaan. (ant/dil/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler