jpnn.com - JAKARTA - Politikus muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menyatakan aksi Parade Kita Indonesia 4 Desember (PKI 412) pada Minggu (4/12) kemarin telah mencoreng nilai-nilai ke-Indonesiaan.
"Aksi yang digelar kedua kalinya, setelah Parade Bhinneka Tunggal Ika, untuk dukung Ahok (Basuki T Purnama) dan menandingi Aksi Bela Islam, akhirnya merusak dan memalukan bangsa," kata Doli, Senin (5/12).
BACA JUGA: Ternyata Ahmad Dhani Ditangkap di Kamar Dul
Aksi tersebut kata Doli telah merusak taman, merusak kebersihan, merusak kesehatan orang yang terganggu olah raganya, merusak mental bangsa, dengan gerakan "bayar massa" nya, merusak keteladaan bagi generasi muda, dengan mencatut nama dan bendera HMI, yang akhirnya membuat malu.
"Apalagi Aksi PKI 412 itu telah melanggar hukum dengan memanfaatkan massa Car Free Day dengan kampanye partai politik, termasuk Partai Golkar, dan dukung Ahok sebagai pilgub DKI. Sebagai kader Partai Golkar saya sangat malu dan mendapat tanggapan negatif dari berbagai pihak," ujar mantan Ketum AMPG itu.
BACA JUGA: Organisasi Sayap Gerindra Dukung Prabowo Maju Pilpres Lagi
Terlebih lagi, lanjutnya, ada berita di media tentang insiden pemukulan antar kader Golkar gara-gara jumlah bayaran massa yang tidak sesuai.
Kepemimpinan Partai Golkar saat ini menurut Doli telah kehilangan kecerdasan, akal sehat, dan moral dalam bertindak. Bila Aksi PKI 412 benar-benar dilakukan untuk menandingi Aksi Bela Islam, maka itu sesuatu yang sangat keliru, karena beda konteks.
BACA JUGA: Prabowo Resmi Diusung Kembali Ikut Pilpres 2019
Sebab, Aksi Bela Islam menuntut penegakan hukum, di mana tersangka penista agama harus ditahan, diadili, dan dipidana. Tapi Aksi PKI 412 justeru aksi politik pilgub, dukung Ahok. Dan lebih parah lagi aksi kali ini, pemerintah dan pimpinan Parpol pendukungnya ikut terlibat langsung dan unjuk gigi secara terbuka.
"Harusnya pimpinan Partai Golkar sadar bahwa mayoritas pemilih Golkar selama ini adalah ummat Islam. Bila berhadapan dengan ummat Islam, bisa jadi Golkar akan ditinggalkan," jelasnya.
Kedua, Aksi PKI 412 sama dengan Parade Bhinneka sebelumnya, justru berupaya mengkotak-kotakkan elemen masyarakat. Bila kegiatan tersebut menggunakan istilah #KitaIndonesia, maka dikesankan bahwa unjuk rasa super damai jutaan ummat Islam pada 212 bukan orang Indonesia. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Garda Pariwisata, GIPI 2016-2021 Siapkan 100 Hari Kerja
Redaktur : Tim Redaksi