jpnn.com, JAKARTA - Rencana legalisasi becak oleh pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menuai pro dan kontra.
Anggota DPR daerah pemilihan Jakarta Sahroni berpendapat sebaiknya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memaksimalkan peran tempat wisata untuk mengakomodasi becak.
BACA JUGA: Duh, Kayaknya Kebijakan Anies Hanya Mengacu Kontrak Politik
Politikus Partai Nasdem yang duduk di Komisi III DPR ini menjelaskan, jika ditempatkan di lokasi wisata maka becak bisa menjadi daya tarik tersendiri dan mengatasi minimnya alat transportasi di sana.
"Becak yang telah dipercantik dapat menjadi daya tarik tersendiri di tempat wisata," kata Sahroni, Rabu (24/1).
BACA JUGA: Ngotot! PDIP: Jokowi Tak Pernah Berjanji Legalkan Becak
Sahroni menyebutkan becak dimanfaatkan di berbagai di lokasi wisata Jakarta antara lain Taman Impian Jaya Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan kebun binatang di Ragunan. Menurut Sahroni, destinasi wisata itu memiliki areal yang luas.
Becak pun bisa menjadi alternatif khususnya bagi warga yang menggunakan transportasi massal seperti bus Transjakarta ke Ancol. "Mereka tidak perlu menunggu bus khusus di Ancol yang dibatasi waktunya," tegasnya.
BACA JUGA: Ditlantas Kurang Setuju Becak Dioperasikan di Jakarta
Menurut Sahroni lagi, di Ancol sekarang sudah ada perahu tradisional yang dipercantik dan dapat digunakan untuk menikmati sensasi berkeliling pantai.
Nah, kata Sahroni, seharusnya becak juga bisa dipergunakan sebagai alat transportasi alternatif untuk berkeliling daratan Ancol. "Becak bisa menjadi sarana mereka yang ingin menciptakan kenangan masa lalu,” jelasnya.
Lebih lanjut Sahroni pun yakni pengunjung lokasi wisata di TMII dan kebun binatang Ragunan akan merespons keberadaan becak sebagai transportasi di sana.
Apalagi kalau pengayuh becaknya dibekali pengetahuan tentang tempat wisata itu. "Dia sekaligus bisa menjadi guide bagi pengunjung lokasi wisata," kata warga Tanjung Priok, Jakarta Utara ini.
Dia meyakini, konsep tersebut dapat memunculkan hubungan timbal balik antara pengelola wisata dan pengayuh becak. Dengan membekali pengetahuan dasar atau brosur berisi peta destinasi wisata dan keunggulann di dalamnya, pengelola lokasi wisata telah mendapatkan duta dalam jumlah besar.
“Dengan adanya bekal pengetahuan dan brosur, pengayuh becak telah menjadi duta di tempat wisata itu. Penumpangnya selain memperoleh kenikmatan berwisata dengan becak juga mendapatkan pengetahuan,” tukas Sahroni. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat Pak Anies, Bang Yos Saja Kapok Cabut Larangan Becak
Redaktur & Reporter : Boy