Politikus Nasdem Sindir Grace Natalie, Ke Mana PSI Saat Kasus Bayi Deborah?

Selasa, 12 Maret 2019 – 11:02 WIB
Birgaldo Sinaga. Foto: for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Nasdem Birgaldo Sinaga menganggap Ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie tidak sportif dan arogan karena menyudutkan partai-partai nasionalis lain dengan menganggap mereka diam terhadap kasus-kasus intoleransi dan diskriminasi belakangan ini.

Birgaldo pun membalas Grace dengan cara yang sama. “Nah,  sekarang saya pakai cara Sis Grace untuk merendahkan kader Anda yang sedang nyaleg. Saya juga bertanya ke mana PSI saat terjadi kasus kematian bayi Deborah dua tahun lalu karena orang tuanya tidak punya uang muka?" tulis politikus yang terdaftar di KPU sebagai caleg DPRD Provinsi DKI Jakarta dengan nama Birgal Hotmonang Sinaga itu, lewat surat terbuka, Selasa (12/3).

BACA JUGA: PSI Tantang Debat dengan Parpol Lama

"Kasus itu seminggu lebih menjadi headline nasional. Masuk ILC TV One menjadi topik yang dibahas. Judulnya Deborah Tragedi Kita. Kemana kader PSI?  Adakah peduli? Adakah berempati?” imbuh Birgaldo.

(Baca juga: Grace Natalie: PSI Adalah Pengganggu Tidur Partai Politik Lama)

BACA JUGA: Grace Natalie: PSI Adalah Pengganggu Tidur Partai Politik Lama

Dia bersyukur perjuangannya membela bayi Deborah kala itu membawa perubahan pada pelayanan rumah sakit di Jakarta.  “Ibu Menkes melalui Dinkes DKI Jakarta memaksa seluruh rumah sakit di Jakarta tanda tangan komitmen untuk memastikan setiap pasien gawat darurat tidak boleh lagi diminta uang muka.  Harus diselamatkan dahulu tanpa syarat,” kenangnya.

Tidak hanya dalam kasus Bayi Deborah, Birgaldo juga mempertanyakan PSI saat rintihan orang tua Alvaro dan Trinity yang menjadi korban teroris bom molotov di Gereja HKBP Samarinda? ”Adakah kepedulian atas masa depan dua bocah yang kulit tubuhnya terbakar hingga wajah mereka seperti monster dari PSI?” sebut Birgaldo.

BACA JUGA: PSI Sentil Golkar dan PDIP soal Komitmen Menjaga Toleransi

Nah, jika memakai standar Grace, kata Birgaldo, maka dia boleh juga jemawa. ”Hanya saya kader NasDem yang menyuarakan suara rintihan getir mereka.  Bukan sekadar menyuarakan tetapi juga menggalang dana untuk pengobatan Alvaro dan Trinity hingga bisa dioperasi di Kuala Lumpur dan Guang Zhou,” ujarnya. 

“Saya juga mendesak Presiden Jokowi membatalkan rencana pembebasan tanpa syarat Ustad ABB beberapa waktu lalu. Meskipun saya harus dicaci maki dan di-bully karena berseberangan dengan arus besar pendukung Jokowi,” ujarnya.

Namun demikian, Birgaldo mengaku tidak bermaksud memojokkan Grace dan keluarga besar PSI. Dia hanya ingin agar sebagai anak bangsa dalam Koalisi Indonesia Maju yang sedang berjuang mewujudkan mimpi besar tentang Indonesia Maju, tidak menggunakan cara atau siasat menjatuhkan partai lain agar partainya menonjol sendiri. 

“Tidak elok pakai cara tidak sportif dengan mengerdilkan partai lain agar partai Anda sendiri yang juara pertama. Saya berharap cukup kali ini saja pidato seperti itu terjadi. Tidak perlu agar rumah Anda tampak bercahaya lalu menggelapkan rumah orang lain. Saya menolak cara berjuang seperti itu,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesan Ketum PSI kepada Politikus Zaman Old: Sudah Cukup!!!


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler