Politikus PDIP Prihatin Mas Agus Selalu Diasosiasikan dengan SBY

Kamis, 17 November 2016 – 06:33 WIB
SBY bersama Agus. Foto: Instagram

jpnn.com - JAKARTA - Komitmen calon Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono untuk membangun pemerintahan bersih jika terpilih nanti masih diragukan. 

Penilaian tersebut tak lepas dari rekam jejak para petinggi yang berada di sekitar Agus sendiri.

BACA JUGA: Ahok Tersangka, Komisioner KPU: Tidak Ada yang Khusus

Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengaku prihatin mendengar banyaknya pandangan miring terhadap Agus. 

Apalagi, banyak pandangan tersebut didasari pada rekam jejak sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono ketika menjabat presiden selama dua periode.

BACA JUGA: "Agus-Sylvi Siapa yang Punya, Agus-Sylvi Siapa yang Punya"

"Kasihan Mas AHY (Agus) sih, sedang terima risiko karena diasosiasikan dengan Pak SBY," kata Eva saat dihubungi, Rabu (16/11).

Kemampuan Agus juga wajar diragukan mengingat minimnya pengalaman mantan anggota TNI AD itu dalam hal politik pemerintahan. Sehingga kemampuannya tak bisa dibandingkan dengan pemimpin lain. 

BACA JUGA: Hanura Pastikan Tak Sejengkal Pun Mundur dalam Mendukung Ahok-Djarot

Meski begitu, menurut Eva, apa yang dialami Agus saat ini adalah risiko yang harus ditanggung semua keturunan elite negeri ketika memutuskan terjun ke dunia politik.

"Risikonya, plus minus dari kinerja bapaknya (SBY), anak (AHY) harus terima," ujar anggota Tim Kampanye Ahok-Djarot itu.

Sebelumnya, Direktur Megapolitian Strategis Indonesia, Ade Adriansyah Utama meragukan komitmen Agus dalam meningkatkan kualitas birokrasi yang bersih dan bertanggungjawab.

Beban terberat Agus mewujudkan birokrasi bersih, kata Ade, antara lain datang dari Partai Demokrat yang punya track record buruk terkait tindak pidana korupsi. 

Selama periode kedua kepemimpinan SBY, 2009-2014, tujuh elit bintang mercy dijebloskan ke penjara karena tersangkut korupsi.

Yakni, Anas Urbaningrum (ketum), M Nazaruddin (bendahara), Andi Mallarangeng, Hartarti Murdaya (dewan pembina), Jero Wacik (sekretaris majelis tinggi), Sutan Bhatoegana (ketua DPP), serta Angelina Sondakh (wasekjen DPP).

"Mertuanya juga mantan narapidana, mau ngomong apalagi? Sekarang jualan bersih, bagaimana bisa. Tugas negara (di militer) saja ditinggalin," katanya. (rmol/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Pesan Penting dari Tim Ahok-Djarot untuk Cagub Anies dan Agus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler