Politikus PKS Ini Mendukung Penuh Presiden Jokowi Lanjutkan Hilirisasi Nikel

Senin, 19 September 2022 – 12:37 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kebijakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang melarang ekspor bahan mentah nikel mendapat dukungan penuh dari banyak kalangan.

Salah satunya adalah dukungan dari politikus PKS Rofik Hananto.

BACA JUGA: Komisi VII DPR Dukung Jokowi Lanjutkan Hilirisasi Nikel untuk Kemakmuran Rakyat

Menurut anggota Komisi VII DPR RI ini, larangan ekspor bahan mentah nikel ini sangat penting buat bangsa ke depan, khususnya untuk pertambangan nikel Indonesia.

Rofik Hananto mengapresiasi kebijakan Presiden yang melarang ekspor bahan mentah nikel dan tembaga.

BACA JUGA: Berjuang di Tengah Arus Pesimisme, Buku Sejarah Perusahaan PT Gag Nikel

Menurut Rofiq, larangan ekspor ini penting untuk pengembangan hilirisasi nikel di dalam negeri.

“Kebijakan ini baik untuk mengembangkan hilirisasi komoditas nikel sehingga memiliki nilai tambah yang besar di dalam negeri,” kata Rofik dalam keterangan tertulis pada Senin (19/9).

BACA JUGA: Siasat Jokowi Kampiun, Hilirisasi Nikel Bakal Raup Rp 440 Triliun

Menurut Rofik, Fraksi PKS DPR RI sangat mendukung kebijakan Presiden Jokowi tersebut meskipun RI dibayangi ancaman gugatan Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) karena kebijakan larangan ekspor bahan mentah nikel. Termasuk mendukung pemerintah membangun smelter untuk mempercepat pengembangan hilirisasi komoditas nikel.

“Langkah ini diambil pemerintah agar Indonesia tak melulu jadi sapi perah dari komoditas nikel,” ujar Rofik.

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan penghentian ekspor nikel menjadi semangat memperbaiki tata kelola tambang di tanah air. Ini menjadi momentum menghidupkan hilirisasi industri demi mendorong nilai tambah di dalam negeri.

Indonesia memberlakukan pelarangan ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2020 yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019.

Presiden Jokowi mencontohkan nilai tambah yang dihasilkan dari hilirisasi industri tembaga lewat akuisisi PT Freeport Indonesia sejak 2018.

Akuisisi ditempuh setelah Freeport tak kunjung menyepakati permintaan pemerintah membangun fasilitas smelter yang menurut Jokowi akan selesai dibangun di Gresik pada 2024.

Indonesia hanya mendapat 62 persen dari dividen, royalti, dan pajak dari Freeport.

Rofik menambahkan bila ditambah pendapatan dari mitra-mitranya, pemerintah bisa meraih 70 persen dari pendapatan yang dimiliki Freeport.

Presiden menyatakan pendapatan sebesar itu bila masuk kas negara, pasti akan meringankan beban APBN.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga memastikan pemerintah Indonesia belum menyerah dari kekalahan peradilan melawan WTO.

Menurut dia, segala upaya masih akan dilakukan pemerintah Indonesia agar Indonesia tetap mendapatkan nilai tambah dan tak melulu sumber daya mentahnya dikeruk oleh asing.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler