jpnn.com - JAKARTA - Basuki Tjahja Purnama alias Ahok merupakan Plt. Gubernur DKI Jakarta. Karena itu harus disadari semua pihak bahwa hubungan Ahok dengan Front Pembela Islam (FPI) adalah hubungan antara pemimpin dan warga.
Demikian disampaikan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboebakar Alhabsy. Karena itu, Aboebekar mengingatkan lagi nilai ing ngarso sung tulodo dari Ki Hajar Dewantoro, yang berarti pimpinan itu memberikan taudalan.
BACA JUGA: Walikota Bima Arya Tolak Kebijakan Jokowi
"Jadi kalau pimpinannya kerap menggunakan cara yang berapi-api dalam berkomunikasi, wajar saja bila rakyatnya pun demikian. Kalau tiap hari rakyat baca berita pola komunikasi yang kasar dari pimpinan, barang kali itu yang menjadi penyebab rakyat pun pakai pola komunikasi yang sama," kata Aboebakar kepada RMOL, Kamis (13/11).
Hal inilah, lanjut Aboebakar, yang harus dijadikan bahan evaluasi untuk kedua belah pihak. Aboebakar pun menilai, dalam melihat FPI itu juga harus dengan holistik, dan tidak menganggap sebagai orang-orang yang suka demo saja.
BACA JUGA: JK: Kalau Enggak Gitu, Bukan FPI Namanya
Perlu juga dicatat FPI juga membantu korban tsunami Aceh, banjir Jakarta, atau melaksanakan kegiatan kemanusiaan yang lain.
"Setahu saya kerja FPI bukan hanya mendemo Gubernur saja. Apabila saat ini ada reaksi yang cukup keras dari FPI ke Gubernur, saya rasa perlu ada instropeksi, kenapa rakyatnya sampai bersikap sekeras itu," ungkap Habib Aboebakar.
BACA JUGA: JK: Antisipasi Macet, Tanya Ahok Saja
Aboebakar pun menilai melihat pembubaran FPI bukan solusi yang baik atas persoalan ini, karena itu bukan substansi permasalahannya. Sehingga pembubaran FPI juga tak akan menyelesaikan persoalan ini. (ysa/RMOL)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FPI Laporkan Ahok ke Polda Metro Jaya
Redaktur : Tim Redaksi