jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi Hukum DPR, Aboebakar Alhabsy, mengaku sudah mendapat informasi dari kepolisian mengenai video porno yang dibuat oleh beberapa siswa dari sebuah Sekolah Menengah Pertama di Jakarta. Menurutnya, sepertinya video tersebut memang dibuat tanpa paksaan dan dilakukan di ruang kelas selepas pulang sekolah.
"Saya rasa kasus ini merupakan salah satu indikator kemerosotan moral bangsa ini," kata Aboebakar, Sabtu (26/10).
BACA JUGA: Luthfi Didakwa Korupsi, PKS Tetap Merasa Bersih
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai pergaulan generasi muda saat ini sudah sangat permisif. Menurutnya, keberanian pelajar yang melakukan perbuatan cabul tanpa malu dan merekamnya dengan santai adalah indikasi hancurnya budaya ketimuran bangsa ini. "Perbuatan seperti ini pastilah dilakukan lantaran terpengaruh dengan tontonan yang tak senonoh," jelas Aboebakar.
Karenanya, lanjut Aboebakar, perlu kerjasama dari semua pihak untuk melakukan pembatasan akses konten porno. Dengan demikian, hal itu tidak akan mempengaruhi mental maupun moralitas pelajar.
BACA JUGA: Curiga Bocoran SMS SBY sudah Diedit Ulang
Lebih lanjut Aboebakar justru menyebut kasus video cabul pelajar SMP N 4 Sawah Besar adalah bukti kegagalan pendidikan di Jakarta. Dia meminta Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memerhatikan dengan serius persoalan ini. "Saya rasa Pak Jokowi perlu memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini, perlu diberikan teguran atau sanksi terhadap guru dan kepala sekolah setempat," ungkapnya.
Di sisi lain, Aboebakar juga menyarankan agar Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mempertimbangkan penambahan jam pelajaran agama di sekolah. "Saya rasa Mendikbud perlu dipertimbangkan untuk menambahkan jam pelajaran agama untuk membentengi generasi muda kita dari pengaruh pergaulan bebas," katanya.(boy/jpnn)
BACA JUGA: Pertanyakan Bukti untuk Jerat Akil dengan UU TPPU
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demokrat Kenalkan Peserta Konvensi di Acara Temu Kader
Redaktur : Tim Redaksi